Kucing tentu sangat menyadari bahwa manusia adalah makhluk yang jauh lebih besar darinya. Namun, perilaku interaksi mereka tidak banyak menyesuaikan.
Kucing biasanya akan menegakkan buntutnya, menggosok-gosokkan kepala dan tubuh mereka ke kaki kita, dan menjilati kita. Semua perilaku itu adalah perilaku yang kucing lakukan dengan sesamanya.
Menurut Bradshaw, kucing berperilaku terhadap manusia seperti ia berperilaku pada induknya. Semua perilaku yang kucing tunjukkan pada kita diturunkan dari perilaku hubungan induk-anak kucing.
Baca Juga: 14 Perusahaan Langgar Aturan Ekspor Benih Lobster, Komisi IV DPR Desak KKP Cabut Izin Ekspornya
Anak kucing mengangkat buntutnya, menggosokkan kepala dan tubuhnya ke induknya, memijat, dan mendengkur (bersuara seperti dengkuran) pada induknya. Untuk membalas perilaku anak-anaknya itu, induk kucing menjilati anak-anak mereka.
Oleh sebab itu, Bradshaw menyimpulkan bahwa kucing tidak melihat kita sebagai manusia, melainkan sebagai induk mereka.
Selain itu, dirinya juga mematahkan mitos bahwa kucing menganggap kita manusia sebagai kucing besar, bodoh, dan lamban.
Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19, Pemkab Bekasi Siap Tambah Tempat Isolasi Terpusat untuk Pasien
Menurutnya, kucing tidak menggosok-gosokkan tubuhnya pada kucing lain yang dianggapnya lebih inferior.
Namun, bagi peneliti Dr. Karen McComb dari University of Sussex di Brighton, Inggris, interaksi manusia dan kucing semakin kompleks karena menurutnya kucing hanya pura-pura menganggap kita sebagai induk.