Pernyataan Daeng Mohammad Faqih ini juga menjawab opini dari Taufiq Muhibbuddin Waly, seorang dokter yang berasal dari Cirebon.
“Setelah melihat berkali-kali video itu dan berdiskusi dengan para dokter serta para perawat senior, maka saya menyimpulkan bahwa vaksinasi yang Anda lakukan adalah gagal,” ujar Taufiq.
Taufiq beralasan, suntikan vaksin seharusnya menembus otot atau dalam bahasa kedokteran disebut sebagai intramuskular dan dilakukan dengan tegak lurus 90 derajat.
Menurut Taufiq, penyuntikan vaksin Covid-19 ke tubuh presiden Joko Widodo tidak dilakukan dengan benar, maka vaksin tidak menembus otot dan tidak akan memiliki efek perlindungan.
Baca Juga: Inter vs Juventus: Vidal Jadi Pencetak Gol Kedelapan dalam Sejarah Derby D'Italia
Taufiq juga menyinggung risiko terjadinya Antibody Dependent Enhancement (ADE), kondisi ketika virus mati yang ada di dalam vaksin masuk ke jaringan tubuh lain dan menyebabkan masalah kesehatan.
Namun Daeng Mohammad Faqih membantah, pernyataan tersebut merupakan suatu opini dari penulis dan bukan berdasarkan data serta kajian ilmiah.
“Itu opini karena yang pertama, yang bersangkutan tidak ada di tempat saat penyuntikan. Jadi dia tidak tahu kondisi di sana,” tuturnya.
Daeng menegaskan bahwa penyuntikan yang dilakukan oleh Prof Abdul Muthalib sudah benar, sebab ia pun disuntik oleh orang yang sama.
Baca Juga: Kritik Prestasi Pemprov Jakarta Soal Turunnya Kemacetan, Ferdinand Hutahaean: Ini Pembodohan Publik