PR BEKASI – Beredar kabar di media sosial yang menyebutkan bahwa ledakan bom di Gereja Katedral Makassar dikendalikan dari jarak jauh sama persis dengan peristiwa bom di Surabaya.
Narasi tersebut beredar di Facebook yang dibagikan oleh akun bernama Abdul Fani pada 30 Maret 2021.
Namun setelah dilakukan penelusuran fakta yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Turn Back Hoax Mafindo, Minggu, 4 April 2021, klaim bahwa ledakan bom di Gereja Katedral Makassar dikendalikan dari jarak jauh sama persis dengan peristiwa bom di Surabaya adalah klaim keliru atau hoaks.
Adapun narasi yang beredar itu sebagai berikut:
Baca Juga: Arsenal Gigit Jari Dipecundangi Liverpool di Emirates Stadium, Mikel Arteta: Saat Ini Saya Syok!
"Sandiwara rezim PKI dengan mengorbankan orang Islam persis yang terjadi di Surabaya Tempo dulu. Korban disuruh antar barang di gereja sebelum masuk gereja BOM diledakkan lewat remot kendali jarak jauh.
"PKI ingin memframing pada publik bahwa Islam teroris. Hati-hati jika ada seseorang yang menyuruh kita minta kirimkan barang ke gereja. Bisa di dalam barangnya terisi bom kendali jarak jauh jadi strategi PKI untuk menghancurkan islam"