Cek Fakta: Benarkah Aplikasi O2 Meter Bisa Gantikan Fungsi Oksimeter? Ini Faktanya

- 3 Juli 2021, 09:06 WIB
Ilustrasi. Benarkah Aplikasi O2 Meter dapat gantikan fungsi Pulse Oximeter.
Ilustrasi. Benarkah Aplikasi O2 Meter dapat gantikan fungsi Pulse Oximeter. /Pixabay/Charlykushu

PR BEKASI – Belakangan ini Oximeter menjadi salah satu alat ukur yang banyak dicari oleh masyarakat.

Sebagai informasi, Oximeter merupakan alat pengukur saturasi oksigen atau kadar oksigen dalam darah yang digambarkan dalam persentase.

Di tengah situasi tersebut, beredar sebuah narasi yang mengeklaim bahwa aplikasi O2 Meter bisa menjadi alternatif pengganti Oximeter.

Baca Juga: Cara Pakai dan Baca Hasil Oximeter Jari, Alat Wajib Pasien Covid-19 Saat Isolasi Mandiri di Rumah

Jika penggunaan Oximeter dilakukan dengan menjepitkan satu jari tangan pada alat sensor tersebut.

Lain halnya dengan aplikasi O2 Meter, hanya memerlukan bantuan kamera ponsel di smartphone.

Nempel cameranya ga usah di jari, di tangan pergelangan tangan baiknya seperti jam tangan.

Baca Juga: Cek Fakta: Masyarakat Diimbau Miliki Oximeter untum Cegah Happy Hypoxia 'Mematikan'

Untuk yang butuh cepat mengukur saturasi oksigen dalam darahnya, ada aplikasi namanya O2 Meter,” demikian sebagian isi narası yang beredar di WhatsApp itu.

Hoaks Aplikasi O2 Meter Bisa Gantikan Fungsi Oksimeter.
Hoaks Aplikasi O2 Meter Bisa Gantikan Fungsi Oksimeter. /WhatsApp


Benarkah aplikasi O2 Meter bisa menggantikan fungsi Oximeter?

Namun setelah dilakukan penesuran fakta yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com, Sabtu, 3 Juli 2021, klaim bahwa aplikasi O2 Meter bisa menggantikan fungsi Oximeter adalah klaim keliru atau hoaks.

Baca Juga: Covid-19 Melonjak, Walkot Depok Instruksikan ASN Khatam Al Quran Sekali Sepekan

Faktanya, Animesh Jana sebagai pengembang aplikasi O2 Meter telah memberikan peringatan bahwa hasil pengukuran di aplikasinya tidak bisa menjadi patokan utama.

“Aplikasi kami tidak diuji atau diverifikasi, jad akurasi mungkin berbeda pada beberapa perangkat,” tulis Animesh Jana.

“Aplikasi kami tidak boleh digunakan sebagai perangkat atau produk medis. Konsultasikan dengan dokter, jika Anda memerlukan keperluan medis,” ujarnya melanjutkan.

Baca Juga: Malaysia Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19, Latihan Deteksi Kasus Aktif Massal ACD Dilakukan di Labuan

Aplikasi O2 Meter telah diunduh lebih dari 100 ribu kali dengan mendapatkan rating 4.0 di Google Play Store.

Sementara itu, dokter Andreas Prasadja RPSGT dari Rumah Sakit Mitra Kemayoran memberikan saran agar masyarakat membeli Oximeter fisik yang asli daripada menggunakan aplikasi smartphone yang belum teruji.

Menurut dia, berkurangnya kadar oksigen di dalam tubuh tanpa menimbulkan gejala (happy hypoxia) menjadi salah satu ancaman di masa pandemi Covid-19 saat ini.

Baca Juga: Dana Bagi Hasil Cair Rp7.3 Triliun, Kemenkeu: Semoga Bisa Bantu Tangani Covid-19 tiap Daerah

“Harus hati-hati, terutama pas lagi Covid-19 seperti ini. Kalau tiba-tiba (saturasi oksigen) turun terapi masih dibilang 99 persen? Bisa membahayakan nyawa,” kata Andreas.

Dengan demikian, klaim bahwa aplikasi O2 Meter bisa menggantikan fungsi Oximeter adalah klaim keliru atau hoaks.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x