Foto tersebut diunggah di akun Instagram resmi @aniesbaswedan pada 22 November 2020 lalu.
Buku "How Democrazy Die" karya penulis profesor Harvard, Steven Levitsky dan Daniel Ziblatt membahas sejumlah pemimpin di dunia yang terpilih melalui Pilpres, tetapi lekat dengan label 'diktator'.
Baca Juga: Bukan Luhut Binsar Pandjaitan, Said Didu Klaim Anies Baswedan yang Pertama Kali Usul Lockdown
Steven Levitsky dan Daniel Ziblatt mencatat bahwa kemunculan beberapa pemimpin diktator justru merupakan hasil dari pemilu.
Dalam buku tersebut disebutkan bahwa demokrasi mati bukan karena pemimpin diktator yang memperoleh kekuasaan lewat kudeta, melainkan justru yang menang melalui proses pemilu.
Sebagai informasi, Enny Arrow merupakan nama samaran dari seorang novelis dengan karya-karya cerita erotis.
Enny Arrow adalah seorang perempuan yang memiliki nama Eni Sukaisih. Dia lahir di Hambalang, Bogor, pada 1942 dan wafat pada 1995.
Sebelum menulis novel-novel stensilan yang digemari banyak orang, Enny Arrow mulanya adalah seorang jurnalis ketika Republik Indonesia ini masih begitu muda.
Kemudian pada pemerintahan Sukarno, Enny diketahui pindah ke Amerika Serikat dan bekerja di sana sebagai copywriter.