Wabah Virus Corona Disebut Hasil Rekayasa untuk Mencari Untung dan Hanya Flu Biasa, Simak Faktanya

- 31 Mei 2020, 20:19 WIB
ILUSTRASI covid-19 atau virus corona yang bermutasi.*
ILUSTRASI covid-19 atau virus corona yang bermutasi.* /AFP/

Virus ini diklaim sebagai virus baru yang menyerang manusia.

Sementara itu, tidak ada pula bukti secara ilmiah yang menunjukkan bahwa virus corona adalah virus buatan untuk tujuan komersial.

Penyakit flu biasa memiliki gejala pilek dan sakit tenggorokan yang biasanya ringan dan berlangsung antara satu hingga dua minggu. Sedangkan virus corona memiliki gejala kesulitan bernapas, demam, dan batuk kering.

Beberapa pasien yang sudah terpapar virus corona mengalami penyakit pneumonia dan memerlukan perawatan yang lebih. Jika pneumonia bertambah parah, maka bisa berakibat fatal.

Baca Juga: Digugat ke MK, YouTube hingga Netflix Harus Tunduk UU Penyiaran 

Dilansir dari situs World Meters, per tangggal 31 Mei 2020, jumlah kasus terinfeksi virus corona secara global mencapai 6.194.887 kasus, sedangkan jumlah orang yang meninggal dunia sebanyak 371.573 jiwa.

Dari jumlah tersebut, Amerika Serikat masih menduduki urutan pertama dengan jumlah kasus terbanyak di dunia.***

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Kominfo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x