Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) di situs resminya sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com, Rabu 3 Juni 2020, memberikan fakta sebenernya agar meluruskan klaim yang beredar di media sosial Facebook.
Fakta yang sebenarnya perihal klaim tersebut tidak ada kaitannya dengan kabar adanya impor pangan (sayur) asal Tiongkok.
Imbauan Menteri Luhut Binsar Pandjaitan disampaikan pada Agustus 2019, di mana sebelum pandemi Covid-19 pertama kali muncul di Negeri Tirai Bambu.
Luhut Binsar Pandjaitan memang benar meminta kepada petani untuk mengurangi penanaman sayur-mayur. Permintaan tersebut disampaikan ia kepada warga Situ Cisanti, Kertasari, Bandung, Jawa Barat pada Agustus 2019.
Baca Juga: Kemenperin Pastikan Industri Makanan dan Minuman Siap Jalani Tatanan New Normal
Namun permintaannya bukan karena akan ada impor pangan dari Tiongkok, melainkan Luhut Binsar Pandjaitan mengharapkan warga Situ Cisanti menggantinya dengan menanam tanaman lain yang lebih menghasilkan secara ekonomi.
Dikatakan olehnya, tanaman penggantinya sebagai contoh menanam sereh wangi dan tanaman lainnya.
Sehingga klaim mengenai pernyataan Luhut Binsar Pandjaitan yang melarang petani lokal untuk menanam sayu karena adanya impor dari Tiongkok adalah hoaks.***