Cek Fakta: Amien Rais Disebut Mengatakan Jokowi Presiden Terbaik Saat Ini

- 22 Juni 2020, 09:50 WIB
Ilustrasi Hoaks.*
Ilustrasi Hoaks.* /CER.EU/


PR BEKASI - Beredar narasi di media sosial yang menyebut Amien Rais mengatakan jika Presiden Joko Widodo diturunkan, kondisi negara akan lebih parah karena Jokowi adalah yang terbaik saat ini.

Setelah ditelusuri, narasi itu salah karena judul artikel yang beredar terkait narasi itu telah melalui penyuntingan.

Artikel salah yang beredar itu pertama kali diunggah pemilik akun Facebook bernama Afrizal. Dia mengunggah gambar di grup POSKO RELAWAN JOKOWI-AMIN.

Baca Juga: Pakai Istilah Kung Flu untuk Virus Corona, Donald Trump: Saya Melakukan Pekerjaan Fenomenal

Di gambar yang diunggah terdapat narasi “Amien Rais: Kalau Jokowi Sampai Diturunkan Akan Lebih Parah. Karena Dia Adalah Yang Terbaik Saat Ini,Dan Selamanya Buat RI” dan terdapat foto Amien Rais dan Refly Harun.

Judul aslinya artikel itu adalah Amien Rais: Kalau Jokowi Sampai Diturunkan Akan Lebih Parah” tanpa tambahan “Karena Dia Adalah Yang Terbaik Saat Ini,Dan Selamanya Buat RI. Artikel asli dimuat di situs suara.com Jumat, 22 Mei 2020.

Dalam artikel itu, tidak ditemukan pernyataan bahwa Amien Rais menyebut Jokowi sosok terbaik saat ini dan selamanya untuk Republik Indonesia.

Baca Juga: Polisi Bekuk Kelompok John Kei di Bekasi Usai Perampokan Sadis di Tangerang

Berikut ini artikel salah selengkapnya seperti dilaporkan Turn Back Hoax, Selasa 22 Juni 2020.

“Amien Rais: Kalau Jokowi Sampai Diturunkan Akan Lebih

“Jangan sampai kita nanti ada presiden turun di tengah jalan, ini kita hormati semarah-marah kita kepada presiden,” kata Amien Rais.

Politikus senior Amien Rais menilai sebuah langkah tak elok apabila rakyat mendesak Presiden Jokowi mundur di tengah masa jabatannya. Pasalnya, menurut Amien Rais tindakan tersebut berpotensi merusak konstitusi yang sudah terbentuk. Pendapat itu disampaikan Amien Rais dalam video unggahan kanal YouTube Refly Harun bertajuk “Amien Rais dan Reformasi 21 Mei 1998. Banyak yang Belum Terungkap” pada Kamis (20/5/2020).

Mulanya, Amien Rais menyoroti sistem pergantian presiden pascareformasi di mana berganti setiap lima tahun sekali. Tepatnya tahun 1998-2004, mulai dari pemerintahan Habibie hingga Susilo Bambang Yudhoyono. “Saya mengingatkan alangkah lucunya, selang lima tahun kita menyaksikan lima presiden,” ucap Amien Rais seperti dikutip Suara.com.

Mengacu pada sistem tersebut, Amien Rais lantas mengimbau agar rakyat menghormati masa jabatan penguasa negara. Sekalipun rakyat menolak kebijakan penguasa tersebut. Hal itu, terang Amien Rais, semata-mata bertujuan untuk mempertahankan konstitusi yang telah ada.

“Jangan sampai kita nanti ada presiden turun di tengah jalan, ini kita hormati semarah-marah kita kepada presiden. Kita tunggu sampai akhir. Karena kalau kita turunkan presiden di tengah jalan lagi kambuh nanti nggak ada gunanya konstitusi,” sambungnya. Kepada Refly Harun yang memandu acara, Amien Rais menuturkan, imbauan tersebut juga berlaku sampai sekarang, saat pemerintahan Jokowi.

Sebagai sosok yang dikenal vokal mengkritik pemerintah, Amien Rais berpendapat jika Jokowi dilengserkan maka malah berpotensi memperkeruh situasi.

“Menurut saya, kalau Pak Jokowi sampai diturunkan itu akan jauh lebih parah. Lebih baik sudahlah. Ya sudah kita tunggu jika Allah menghendaki lain kita tidak akan pernah tahu,” imbuhnya. Kendati begitu, mantan ketua MPR tersebut tak menampik klaimnya tersebut bisa saja berubah apabila terjadi skandal politik seperti yang terjadi saat pemerintahan Presiden Amerika Serikat Richard Nixon.

“Tapi secara rasional, secara kesadaran politik, kesadaran bernegara sebaiknya memang ya apa seperti di Amerika, kalau ada skandal seperti Nixon ya apa boleh buat, tapi umumnya sejelek-jelek itu kan juga ditunggu,” kata Amien Rais memungkasi.”***

Editor: Yusuf Wijanarko

Sumber: Mafindo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x