Cek Fakta: Beredar Kabar 80 Persen Anggaran Darurat Covid-19 Dinikmati Konglomerat

- 29 Juni 2020, 10:29 WIB
Menkeu RI Sri Mulyani Indrawati
Menkeu RI Sri Mulyani Indrawati /Doc Kemenkeu

PR BEKASI - Beredar informasi di media sosial yang menyebutkan bahwa 80 persen dana darurat virus corona atau Covid-19 telah dinikmati oleh para konglomerat.

Kabar itu berawal dari diunggahnya sebuah foto tangkapan layar artikel berita di media sosial Facebook dengan judul 'Gila!!! 80% Dari Rp 677,2 triliun Anggaran Darurat Covid Dinikmati Konglomerat'.

Namun setelah dilakukan penelusuran, menurut laporan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), informasi tersebut adalah salah.

Baca Juga: Meski Alami Peningkatan di Tingkat Provinsi, 5 Daerah di Sumatra Utara Ini Nihil Kasus Virus Corona

Narasi menyesatkan tersebut diunggah oleh pemilik akun Facebook atas nama Rendra Hadikurniawan.

Dia mengunggah tangkapan layar berita ini pada Jumat, 26 Juni 2020.

Berikut narasi lengkap pada akun Facebook tersebut:

Baca Juga: Antisipasi Meluasnya Lahan Kritis, KLHK Ajak Masyarakat Tetap Produktif Ditengah Pandemi Covid-19

"Gila!!! 80% Dari Rp 677,2 triliun Anggaran Darurat Covid Dinikmati Konglomerat by - Admin dua on - Juni 21, 2020 Transparansi harus benar-benar dilakukan pemerintah dalam penyaluran anggaran darurat Covid-19, termasuk stimulus ekonomi. Sebab belakangan, banyak pihak yang menduga penyaluran anggaran tak tepat sasaran,"

"'Menurut Ketua HIPMI, relaksasi kredit untuk UMKM hanya 20%. Sisanya paling besar 80% untuk selamatin kredit macet korporasi besar yang notabene milik konglomerat,' kata Aktivis Petisi 28, Haris Rusly Moti kepada redaksi, Minggu (21/6). Kita desak Presiden Joko Widodo untuk buka daftar korporasi dan lembaga yang mujur dapat alokasi APBN darurat Covid,"

"Buka tanpa alasan ia meminta sang presiden untuk transparan,"

Baca Juga: Luhut Binsar Pandjaitan Ungkap Komentar IMF Soal Rasio Utang Akan Naik 38 Persen

"Pada awalnya, dana untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) direncanakan sebesar Rp641,17 triliun. Namun nilai tersebut naik menjadi Rp677,2 triliun,"

"Terakhir, Menteri keuangan Sri Mulyani kembali memproyeksi dana penanganan penyebaran virus corona dan PEN melonjak hingga Rp 905,1 triliun,"

"Nilai yang begitu tinggi ini dikhawatirkan banyak pihak disalahgunakan oleh pihak yang tak bertanggung jawab,"

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Kominfo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x