Hoaks atau Fakta: Hewan Kurban di Banjarmasin Dikabarkan Terinfeksi Virus Corona

- 10 Juli 2020, 07:00 WIB
ILUSTRASI penyembelihan hewan kurban.*
ILUSTRASI penyembelihan hewan kurban.* /Kemenag Sumatra Barat/

"Pertama berdiri dengan kokoh, memiliki mata yang cerah, bulunya mengkilap, kemudian cek bagian telinga, dan alat kelamin, serta tidak ada cacat," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Peternakan DKP3 Banjarmasin Anwar Ziyadi memprediksi, permintaan hewan kurban di Banjarmasin tidak akan mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.

"Kalau Sapi masih dibutuhkan lebih 2.000 ekor. Sedangkan untuk kambing dibutuhkan 1.500 ekor lebih. Untuk pasokan lokal dari Marabahan, Pelaihari, dan Kabupaten Banjar, serta mendatangkan dari Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur," ucap Anwar Ziyadi.

Seluruh hewan kurban, kata Anwar, akan tiba paling lambat sepekan jelang Idul Adha, dan setibanya nanti langsung diperiksa tim kesehatan hewan.

Baca Juga: Bonus Demografi 2030 Kian Dekat, Ida Fauziyah Sebut Mayoritas Lulusan Ketenagakerjaan SMP ke Bawah 

"Ada tiga kali pemeriksaan. Pertama di daerah asal sebelum hewan dikirim. Kemudian tiba di Banjarmasin. Terakhir di tempat-tempat penampungan hewan," kata Anwar.

Diyakini, untuk harga jual hewan kurban juga tidak berpengaruh terhadap kondisi pandemi covid-19 yakni dengan kisaran untuk satu ekor sapi sekitar Rp14 juta.

"Sedangkan kambing berkisar Rp2.5 juta," ujar Anwar.

Sehingga dapat dipastikan kabar mengenai hewan kurban yang terinfeksi virus corona di Banjarmasin adalah hoaks.***

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x