PR BEKASI - Beredar narasi di media sosial Facebook yang menyebutkan bahwa Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menerapkan metode pembelajaran jarak jauh (PJJ) demi meraup keuntungan pribadi dengan jumlah milyaran rupiah per hari.
Hal itu diungkapkan oleh salah satu pemilik akun pada Minggu, 2 Agustus 2020.
Dirinya juga membuat pernyataan bahwa sistem PJJ melalui jaringan internet telah mengeksploitasi kapital terhadap masyarakat.
Baca Juga: Cek Fakta: Polri Dibakarkan Telah Berikan Izin kepada Neo PKI untuk Gelar Demo
Namun berdasarkan hasil pemantauan sistem pengecek fakta seperti yang dilansir Pikiranrakyat-bekasi.com dari Antara, klaim tersebut merupakan informasi yang salah/disinformasi.
Pasalnya dari pernyataan yang pernah diungkapkan, Nadiem menyebutkan bahwa PJJ tersebut diterapkan untuk menghindari anak-anak dari terinfeksi virus corona.
Berikut narasi lengkap unggahan tersebut:
Baca Juga: HUT RI ke-75 di Tengah Pandemi, Pemkot Bekasi Imbau Warga untuk Hentikan Seluruh Aktivitas
"Rupanya ada udang dibalik batu. Biadapnya sekolah On len, rupanya menguntungkan Pribadi Nadim mantari Pendidikan Jumlah peserta didik saat ini diperkirakan mencapai 46 juta siswa terdiri dari SD 26 JUTA, SMP 10 JUTA, SMA 5 JUTA, SMK 5 JUTA,"
"Totalnya mencapai 46 Juta. Angka ini belum termasuk Mahasiswa. Jika biaya utk pulsa internet perhari 10 ribu selama mengikuti belajar via online maka putaran penjualan pulsa utk sejumlah siswa tersebut mencapai 460 miliar/hari. Luar biasa eksploitasi kapital thdp rakyat dg pola sekolah online ini. Belum termasuk mahasiswa, yg lebih dari 10 ribu/hari,"