Mulai 1 Februari 2021, Pulsa, Kartu Perdana, dan Token Listrik Akan Dikenai Pajak oleh Negara

- 29 Januari 2021, 19:25 WIB
Ilustrasi isi pulsa, mulai 1 Februari 2021 penjualan pulsa, voucher dikenai pajak.
Ilustrasi isi pulsa, mulai 1 Februari 2021 penjualan pulsa, voucher dikenai pajak. /Pexels

PR BEKASI – Kabar terbaru, pemerintah mulai 1 Februari 2021, penjualan pulsa, voucher, kartu perdana, dan token listrik akan dikenakan pajak.

Adapun pajak yang dimaksud adalah Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penghasilan (PPh).

Hal tersebut tertuang dalam aturan baru Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 6/PMK.03.

Baca Juga: Terpilihnya Listyo Sigit karena Presiden 'Sayang', Feri Amsari: Harusnya Tidak Beri 'Cek Kosong' Tanpa Pidato 

PMK tersebut ditandatangani Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan diundangkan pada 22 Januari 2021.

“Kegiatan pemungutan PPN dan PPh atas pulsa, kartu perdana, token dan voucher perlu mendapatkan kepastian hukum,” demikian bunyi PMK Nomor 6/PMK.03/2021.

Perhitungan dan pemungutan PPN atas penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) berupa pulsa dan kartu perdana yang dapat berbentuk voucher fisik atau elektronik oleh pengusaha jasa telekomunikasi dan penyelenggara distribusi.

Pertimbangan lain dalam menerapkan regulasi baru itu adalah untuk menyederhanakan administratif dan mekanisme pemungutan PPN atas penyerahan pulsa oleh penyelenggara distribusi pulsa.

Baca Juga: Hadiri Pesta Ulang Tahun Kucing, Puluhan Tamu Undangan malah Terinfeksi Covid-19 

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x