Network
PR BEKASI - Pemerintah Indonesia menyalurkan bantuan sosial tunai (BST) melalui Kementerian Sosial (Kemensos).
Sementara itu, untuk program tersebut Kemensos menganggarkan sebanyak Rp12 miliar dengan pemberian masing-masing keluarga penerima manfaat (KPM) sebesar Rp300.000.
BST tersebut mulai disalurkan kepada KPM pada Januari-April 2021.
Baca Juga: Pelaku Aniaya Perawat Hingga Sebut Psikopat: Dengarkan Dua Belah Pihak
Kemensos juga menyatakan bahwa sebanyak 10 juta KPM disasar menerima BST.
Untuk program tersebut Kemensos menganggarkan Rp12 miliar dengan pemberian masing-masing KPM sebesar Rp300.000 mulai Januari-April 2021.
"Kami sekali lagi bekerja sama dengan Dukcapil dalam rangka kebijakan Ibu Menteri Risma adalah seluruh penerima bantuan ber-NIK. NIK adalah yang padan dengan Dukcapil pusat, kalau tidak padan, kami kembalikan ke daerah untuk dilakukan pemadanan," kata Sekretaris Ditjen Penanganan Fakir Miskin Kemensosm Nurul Farijati dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.
Baca Juga: Polemik PP SNP yang Hilangkan Pancasila, Luqman Hakim: Kalau Saya Jadi Presiden, Pasti Saya Pecat Mendikbud
Sebanyak 98.6 persen KPM telah memperoleh BST diketahui dari survei pelaksanaan BST yang diolah Set TNP2K pada 2020, sebagaimana diberitakan Depok.Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul, "Pos Indonesia dan Bank Anggota Himbara Masih Bagikan Bantuan Sosial Tunai Senilai Rp300.000 Sampai April 2021".
BST akan diberikan kepada 9 juta keluarga terdampak Covid-19 mulai April-Desember 2020 bagi keluarga terdampak Covid-19 di Indonesia, kecuali DKI Jakarta mulai April-Desember 2020.
Baca Juga: DPR Desak Pemerintah Revisi PP SNP, Ferry Koto: Nampaknya Pak Dewan ini Peninggalan Orba
Baca Juga: Tetap Sabar Masjid Rancangannya Disebut Mirip PS5 oleh Netizen, Ridwan Kamil: Menurut Kamu Mirip Apa Lagi?
"Hampir di 2020 target 96.8 persen telah terpenuhi, tentunya yang belum sekitar 3.2 persen," ujarnya.
Sebanyak 95.24 persen BST digunakan KPM untuk membeli bahan pangan dan 25.21 persen untuk membayar listrik dan keperluan lainnya.
Sebelumnya, Kemensos sempat mengatakan pemberian BST tidak akan dilanjutkan akibat tidak ada anggaran untuk terlebih ekonomi skala mikro atau terpantau mulai tumbuh.
