Program Kartu Prakerja Akan Dihentikan? Pengamat: Jika Dilanjutkan Akan Ikut Dorong Proses Pemulihan Ekonomi

- 18 April 2021, 03:54 WIB
Pengamat ekonomi, Yusuf Rendi Manilet tanggapi isu program Kartu Prakerja dihentian, jika dilanjut akan ikut dorong proses pemulihan ekonomi.
Pengamat ekonomi, Yusuf Rendi Manilet tanggapi isu program Kartu Prakerja dihentian, jika dilanjut akan ikut dorong proses pemulihan ekonomi. /Prakerja.go.id

PR BEKASI - Program Kartu Prakerja sudah berjalan hingga beberapa gelombang saat ini.

Program bantuan Kartu Prakerja tersebut dinilai membantu masyarakat terutama pada masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.

Diketahui bahwa sejak awal pandemi Covid-19, beberapa perusahaan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sehingga, angka pengangguran meningkat.

Baca Juga: Dapat Dukungan Ferdinand, Muannas Alaidid Akan Kejar Terduga Pelaku Penistaan Agama

Selanjutnya, pemerintah dinilai perlu meneruskan program Kartu Prakerja lantaran memberikan pelatihan keterampilan dan bantuan tunai bagi peserta serta menunjang pertumbuhan ekonomi nasional.

"Dari ukuran ini sebenarnya Kartu Prakerja berhasil menjadi salah satu program pemerintah yang mendorong proses pemulihan ekonomi di tahun lalu. Saya kira jika tahun ini dilanjutkan juga akan ikut mendorong proses pemulihan ekonomi," kata Pengamat ekonomi, Yusuf Rendi Manilet dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara pada Jumat, 16 April 2021.

Pekerja informal bisa bekerja di sektor formal lantaran dia meningkatkan kemampuan dari mengikuti pelatihan program kartu prakerja.

Baca Juga: Kumpulkan Dana Rp321,32 Triliun untuk Vaksin, Selena Gomez Akan Gelar Konser Amal Musik pada 8 Mei 2021 di LA

Meski demikian, kualitas dan efektivitas program kartu prakerja mesti diperbaiki dan ditingkatkan manajemen terus seperti menambah jenis pelatihan dan proses verifikasi penerimaan program kartu prakerja bisa tepat sasaran.

"Terlepas dari kontroversinya saya kira kurang tepat kalau program ini dihentikan apalagi dari konteks upaya pemerintah dalam melakukan pemulihan ekonomi," ucapnya.

Untuk pengukuran keberhasilan program kartu prakerja, ujar Yusuf, harus dilakukan secara rinci dan dibutuhkan waktu lama, sebagaiman diberitakan Depok.Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul, "Pengamat Menilai Keputusan untuk Hentikan Program Kartu Prakerja Tidak Tepat karena Alasan Berikut".

Baca Juga: Terus Upayakan Mediasi Desiree Tarigan dan Hotma Sitompul, Otto Hasibuan: Coba Ingat Kembali yang Indah-indahn

"Setidaknya minimal evaluasi dari bantuan ini bisa dilihat dua-tiga tahun dari program ini berjalan. Apakah misalnya pengangguran di Indonesia akan mengalami penurunan," ucapnya.

Pemerintah memberikan pembiayaan kredit usaha rakyat (KUR) supermikro bagi alumni peserta program Kartu Prakerja sebagai kelanjutan program kartu prakerja yang bisa membiayainya untuk wirausahan.

"Para lulusan dari kartu prakerja bisa ditawarkan untuk kredit usaha rakyat super mikro yang besarnya di bawah Rp10 juta," kata Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Baca Juga: Sayangkan Laporan Hotma Sitompul dan Hotman Paris ke Peradi, Otto Hasibuan: Saya Berharap Bisa Ikut Damaikan

Survei Manajemen Pelaksana Program (PMO) kartu prakerja menyebutkan permodalan sebagai tantangan utama para wirausahawan.

Pemberian KUR diharapkan sebagai solusi pembiayaan yang dianggarkan sebesar Rp253 triliun pada 2021.

"Inisiasi KUR bagi alumni pemegang kartu prakerja sangat baik, karena skill yang didapatkan dalam pelatihan bisa langsung diaplikasikan," kata Yusuf.

Pemberian KUR bagi UMKM dapat mendorong usaha ini naik kelas yang bisa diiringi dengan pendampingan oleh pemerintah.

Halaman:

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Depok.pikiran-rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x