Network
PR BEKASI – Peningkatan nilai tukar rupiah atau kurs di awal pekan ini semakin menguat terhadap dollar Amerika Serikat (AS).
Peningkatan kurs tersebut beriringan dengan optimisme pasar terhadap perekonomian AS.
Per 19 April 2021 pukul 10.10 WIB, rupiah menguat 3 poin atau 0,02 persen ke posisi Rp14.562 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.565 per dolar AS.
Baca Juga: Kontra European Super League, Ozil: Laga Besar Ditunggu karena Sekali Setahun, Bukan Tiap Minggunya
"Pada pekan keempat ini fokus pasar masih akan tertuju pada optimisme pasar terhadap ekonomi Amerika Serikat yang didukung paket stimulus fiskal dan kemajuan vaksinasi di AS," tulis Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya di Jakarta dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara News.
Selain itu, investor juga akan mengamati keputusan suku bunga bank-bank sentral seperti Bank Of Canada (BOC), European Central Bank (ECB) dan data-data manufaktur negara-negara kawasan euro.
Terpantau dollar melemah dan tertekan akibat turunnya tingkat imbal hasil obligasi AS dan tensi AS-China yang mulai meningkat kembali.
Baca Juga: Dedi Kusnandar Harus Jalani CT Scan Usai Ditarik Keluar kala Persib Lawan PS Sleman
Imbal hasil (yield) obligasi AS tenor 10 tahun yang pekan lalu ditutup dengan dengan turun menuju level 1,57 persen, terendah dalam satu bulan terakhir.
Selain itu, indeks dolar pun turun 0,66 persen dan berada di level 91,56, juga merupakan posisi terendah dalam satu bulan terakhir.
"Untuk perdagangan hari ini, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi namun ditutup menguat di rentang Rp14.545 per dolar AS hingga Rp14.600 per dolar AS," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi
Pada dua hari yang lalu, rupiah ditutup menguat 50 poin atau 0,34 persen ke posisi Rp14.565 per dolar AS dibandingkan posisi pada sebelumnya Rp14.615 per dolar AS.***
