PIKIRAN RAKYAT – Sejak merebaknya virus corona pada awal Januari, kondisi ekonomi Tiongkok yang tengah berkembang pesat kini mengalami pelemahan yang cukup signifikan.
Tidak hanya mempengaruhi ekonomi dalam negeri Tiongkok, epidemi virus corona juga berdampak terhadap ekonomi internasional terutama dalam sektor penerbangan sejumlah maskapai yang telah bekerjasama sejak lama.
Salah satunya Air France yang baru-baru ini mengumumkan perusahaannya mengalami profit crash pada tahun 2019 akibat terdampak virus corona.
Air France sebagai maskapai penerbangan nasional Perancis dan salah satu maskapai terbesar di dunia yang telah berdiri sejak 7 Oktober 1933 baru saja mengumukan profit crash yang terjadi pada tahun 2019 lalu.
Baca Juga: Salaam, Game yang Lahir dari Pencari Suaka Asal Sudan
Profit crash adalah kondisi laba yang turun tajam secara mendadak dan telah menjadi mimpi buruk bagi semua perusahaan di dunia.
Dikutip oleh tim Pikiranrakyat-bekasi.com dari situs Radio France Internasional, menyebut pada tahun 2019 Air France mengalami profit crash sebesar 31 persen yaitu menjadi 290 juta euro atau sekitar Rp 4,2 triliun yang diakibatkan oleh penurunan jumlah penumpang dan kenaikan tagihan pada bahan bakar.
Jumlah penerbangan Air France turun sebanyak 19 persen dengan keuntungan 1,14 miliar euro.
Air France memperkirakan pada tahun 2020 pendapatan mereka juga akan mengalami penurunan yang signifikan karena masih terkena dampak wabah virus corona.