PIKIRAN RAKYAT – Sejumlah negara di dunia yang tengah dilanda pandemi virus corona menyebabkan pemerintah membatasi akses perbatasan wilayah, aktivitas sosial hingga aktivitas ekonomi termasuk Indonesia.
Dengan adanya kebijakan tersebut, Indonesia sempat mengkhawatirkan kondisi nilai tukar rupiah yang terkena imbas pandemi virus corona.
Namun, kabar baik datang dari Bank Indonesia (BI) yang menyebut selama satu pekan terakhir nilai tukar rupiah dalam kondisi stabil.
Baca Juga: Cek Fakta: Muncul Kabar Pelaksanaan Ibadah Haji 2020 Batal karena Corona, Simak Faktanya
Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Antara, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengapresiasi perkembangan nilai tukar rupiah yang stabil dalam satu pekan terakhir seiring dengan mulai meredanya tekanan dan kepanikan global akibat merebaknya virus corona.
“Alhamdulillah sejak seminggu terakhir perkembangan nilai tukar rupiah stabil, tekanan dari global itu relatif mereda meskipun kami melihat bahwa ketidakpastian masih tinggi,” tuturnya.
Perry mengungkapkan kepanikan global mulai mereda setelah sejumlah negara maju mengeluarkan kebijakan berupa stimulus fiskal.
Baca Juga: Ada 5 Hal Baik di Balik Gelombang Berita Negatif Terkait Pandemi Virus Corona
Salah satunya Amerika Serikat yang telah mengalokasikan lebih dari 2 triliun dollar Amerika Serikat (AS), sekaligus berencana menambah stimulus fiskal hingga 500 miliar USD.
Selain itu, Perry mengatakan negara-negara di Eropa juga turut memperkuat kebijakan stabilitasi ekonomi melalui beberapa bank sentral yang ada di wilayahnya masing-masing.