PR BEKASI - Pemerintah Indonesia menyebut pertumbuhan ekonomi di Indonesia akan kembali negatif di kisaran minus 1.7 persen hingga 0.6 persen.
Dengan kondisi ekonomi saat ini, artinya Indonesia diprediksi bakal mengalami resesi.
Dalam ilmu ekonomi, resesi atau kemerosotan adalah kondisi ketika produk domestik bruto (GDP) menurun atau ketika pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal atau lebih dalam satu tahun.
Baca Juga: Gadis Ini Keluarkan Air Mata Darah, Dokter Dibuat Kebingungan
Resesi dapat mengakibatkan penurunan secara simultan pada seluruh aktivitas ekonomi seperti lapangan kerja, investasi, dan keuntungan perusahaan.
Resesi sering diasosiasikan dengan turunnya harga-harga (deflasi), atau, sebaliknya, meningkatnya harga-harga secara tajam (inflasi) dalam proses yang dikenal sebagai stagflasi.
Resesi ekonomi yang berlangsung lama disebut depresi ekonomi. Penurunan drastis tingkat ekonomi (biasanya akibat depresi parah, atau akibat hiperinflasi) disebut kebangkrutan ekonomi (economy collapse).
Baca Juga: Ingin Cari Barang Unik, Pria ini Malah Temukan Otak 'Alien' di Pantai
Menyikapi hal ini, Rosan Roeslani selaku Ketua Umum Kadin Indonesia mengatakan ancaman resesi tersebut akan menambah jumlah pengangguran baru di Indonesia. Angkanya bahkan diprediksi mencapai 5 juta orang.