Gawat Ibu-ibu! Bawang Putih Berpotensi Naik Tahun 2021, Peneliti: Diprediksi Ada Fluktuasi Harga

- 22 November 2020, 06:33 WIB
Pekerja menimbang beras di gudang BULOG Subdivre Serang, Banten, Jumat, 20 November 2020.
Pekerja menimbang beras di gudang BULOG Subdivre Serang, Banten, Jumat, 20 November 2020. /ANTARA/Asep Fathulrahman/ANTARA

PR BEKASI - Harga sejumlah komoditas pangan berpotensi naik pada 2021. Hal itu merupakan dampak dari pandemi Covid-19 yang hingga kini belum bisa dipastikan kapan akan berakhir sepenuhnya.

Hal itu disampaikan oleh Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Galuh Octania.

Galuh mengatakan, melihat dari sejumlah data pada 2020, pemerintah mencatat bahwa di akhir April 2020, sejumlah provinsi mencatatkan defisit pada beberapa komoditas pangan, seperti beras, jagung, gula, cabai, bawang putih, bawah merah, dan telur.

Baca Juga: Cek gurubelajar.kemdikbud.go.id, Program Guru Belajar Telah Dimulai Sambut Siswa Kembali ke Sekolah

Menurutnya, penyebab defisit ini karena provinsi-provinsi tersebut bukan merupakan provinsi penghasil utama dari komoditas-komoditas yang mengalami kenaikan.

Selain itu, proses distribusi juga sempat terhalang karena adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan berbagai kebijakan pembatasan lainnya.

Meski demikian, saat ini distribusi dan ketersediaan sebagian besar bahan pokok di Indonesia memang sudah lebih stabil daripada sebelumnya.

"Akan tetapi, beberapa komoditas yang sebagian besar sumber ketersediaan berasal dari impor, seperti bawang putih, gula, daging sapi, dan kedelai, diprediksi juga akan mengalami fluktuasi harga," kata Galuh Octania di Jakarta, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Minggu, 22 November 2020.

Baca Juga: Kronologi Meninggalnya Ricky Yakobi Saat Bermain Bola Pagi Tadi, Sempat Rayakan Selebrasi Gol

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x