Lebih Seram dari KKN Desa Penari, Seorang Mahasiswa Mengabdi 15 Tahun Sendirian di Pulau Seram

10 Mei 2022, 09:22 WIB
Berikut kisah seperti KKN Desa Penari di mana seorang mahasiswa tidak mau pulang dan mengabdikan dirinya di Pulau Seram selama 15 tahun. /Youtube MD Pictures/

PR BEKASI - Mahasiswa ini Kuliah Kerja Nyata (KKN) di sebuah pulau terpencil di Maluku selama 15 tahun dan ini lebih seram daripada KKN Desa Penari.

Cerita mengenai KKN Desa Penari menjadi buah bibir masyarakat kembali usai filmnya yang baru saja dirilis di berbagai bioskop di Indonesia.

Hal tersebut dibuktikan dengan selalu penuhnya sejumlah bioskop di berbagai daerah belakangan karena minat dari para penggemar film KKN Desa Penari ini.

Lantas apa kisah KKN yang lebih seram dari KKN Desa Penari? Berikut adalah kisahnya yang dirangkum Pikiranrakyat-Bekasi.com.

Baca Juga: Harga Tiket dan Jadwal Nonton Film KKN di Desa Penari di Bioskop Bekasi 10-12 Mei 2022, Mulai Rp25 Ribu

Kisah nyata ini berasal dari mahasiswa asal Institut Pertanian Bogor (IPB) yang bernama Mohammad Kasim Arifin.

Kasim Arifin memulai KKN pada tahun 1964 dan tentu saja seperti biasa, pada awalnya dia melakukan kegiatan tersebut dengan satu rombongan mahasiswa.

Mereka diketahui memang sengaja mau melakukan KKN di sebuah desa terpencil bernama Waimital di daerah Pulau Seram, Maluku.

Kasim Arifin dan teman-temannya melakukan KKN tersebut berbulan-bulan dan ini sebenarnya masih umum sekali.

Baca Juga: Link Baca Cerita Asli KKN di Desa Penari versi Nur dan Widya, Pernah Viral Tahun 2019

Sampai akhirnya di bulan ketiga mereka memutuskan untuk pulang karena memang program KKN ini sudah selesai.

Namun ada satu mahasiswa bernama Kasim Arifin yang tiba-tiba tidak ingin pulang.

Dia sempat bilang ke teman-temannya kalau misalnya dia itu tetap mau ada di sana karena menurut dia masih ada urusan yang belum diselesaikan.

Tentunya teman-temannya itu sama sekali gak ada yang bisa nemenin Kasim Arifin karena mereka harus pulang untuk melanjutkan kuliah.

Baca Juga: Blak-blakan Sosok Asli Nur KKN di Desa Penari, Tissa Biani Bicara Momen Kesurupan

Sedangkan menurut Kasim Arifin, dia itu tidak apa-apa berhenti dan gak melanjutkan kuliah yang penting dia itu bisa mengabdi di desa Waimital.

Sampai akhirnya Rektor IPB pada saat itu turun tangan memaksa Kasim Arifin untuk pulang dan melanjutkan kuliahnya terlebih dahulu.

Namun dia tetap bersikeras tidak mau dan tetap melanjutkan KKN atau pengabdiannya di sana.

Kasim Arifin sampai bilang bahwa tidak apa-apa jika dirinya tidak lulus dan tidak wisuda, yang penting dia tetap bisa mengabdi di desa tersebut.

Baca Juga: Tarif Lebih Murah, Daftar Harga Tiket Bioskop di Yogyakarta untuk Film KKN di Desa Penari dan Doctor Strange

Bahkan sampai pihak keluarganya memaksa dia untuk pulang dan dia tetap ngotot tidak mau.

Tentu respons Kasim Arifin tersebut menimbulkan berbagai kecurigaan dari sejumlah pihak.

Pasalnya dia benar-benar tidak balik selama satu tahun dan bahkan sampai 15 tahun di Pulau Seram tersebut.

Akhirnya di tahun 1979 datang seorang sahabatnya yang bernama Saleh Widodo untuk memaksa Kasim pulang dahulu.

Baca Juga: Video Viral Misteri Kota B pada Film KKN di Desa Penari, Berikut Komentar Warganet

Sahabatnya itu meminta Kasim wisuda dulu karena memang pihak kampus sudah mengizinkan dia wisuda tanpa skripsi.

Singkat cerita pada akhirnya Kasim Arifin luluh juga oleh sahabatnya dan dia memutuskan pulang untuk melakukan wisuda.

Namun setelah wisuda Kasim bukannya kerja tetapi dia itu malah balik lagi ke desa tersebut untuk tetap mengabdikan dirinya lagi.

Kasim setelah itu tidak pulang-pulang lagi sampai akhirnya dia itu memutuskan untuk menjadi dosen di sebuah universitas di Aceh.

Baca Juga: Senin Tarif Turun, Daftar Harga Tiket Bioskop untuk Menonton KKN di Desa Penari dan Doctor Strange di Bali

Di sana dia mengabdikan dirinya sampai akhir hayatnya.

Bahkan Kasim ini juga sempat mendapatkan penghargaan dari kampusnya karena dia itu benar-benar melakukan pengabdian yang sangat lama.

Tak hanya itu Kasim juga telah melakukan perubahan yang sangat banyak di desa tersebut.

Dia bahkan juga mendapatkan penghargaan Kalpataru dari Pemerintah Indonesia

Sampai-sampai namanya dia bahkan sampai dijadikan nama jalan di desa Waimital.

Kita-kita apa yang menyebabkan Kasim sampai rela tidak pulang selama 15 tahun? Apa yang sebenarnya terjadi di desa tersebut?

Demikian kisah-kisah nyata mahasiswa yang serupa dengan KKN di Desa Penari.***

Editor: Ghiffary Zaka

Tags

Terkini

Terpopuler