PR BEKASI - Produser dan direktur Film Indonesia Hanung Bramantyo menyampaikan bahwa ketika film yang digarapnya yaitu "Tanda Tanya" mendapatkan penolakan dari beberapa pihak, dia memilih untuk menemui pihak yang menyatakan keberatannya atas film tersebut.
Hanung Bramantyo menyatakan atas saran seorang sahabatnya, dia akhirnya menemui Habib yang menganggap film "Tanda Tanya" berbahaya bagi iman Islam masyarakat Indonesia.
Dia menemui sang Habib tersebut di puncak, yang lokasinya luas dan asri.
Baca Juga: Cek Fakta: Kemnaker Dikabarkan Akan Beri Dana Bantuan Rp3 Juta per Orang, Ini Faktanya
Dalam perbincangannya, Hanung Bramantyo mengatakan kalau Habib tersebut menyatakan bahwa organisasinya sangat peduli dengan hukum negara yang dianggap tidak memihak Islam.
Habib itu menganggap film yang digarap Hanung mengandung nilai pluralisme dan liberalisme, karena itu berbahaya.
Selain itu, "Tanda Tanya" disebut mengajarkan bahwa semua agama bermuara pada satu Tuhan, yang mungkin dalam pemahaman Habib mengajarkan semua agama itu sama sehingga menganggap "Tanda Tanya" sebagai film yang menyesatkan.
"Tanda Tanya" juga dikatakan telah menyinggung umat karena menggambarkan seseorang yang menjadi murtad dengan bahagia, bahkan mendapat restu dari orang tuanya.
Baca Juga: China Izinkan Penjaga Pantai Bedil Kapal Asing yang Masuk Perairan Teritorialnya