Ujung trisulanya sangat tajam membawa maut atau utang nyawa yang tengah pantang berbuat merugikan orang lain yang di kiri dan kanan menolak pencurian dan kejahatan.
Baca Juga: Denny Darko Ramal Keberadaan Ayus dan Nissa Sabyan: Mereka Harus Segera Klarifikasi.
Bait tersebut menjelaskan bahwa Satrio piningit itu sudah tak memiliki orang tua, dan hidup sebatang kara meski ia memiliki sanak saudara, teman atau sahabat tapi ia terkucilkan.
Dalam menjalankan tugas, ia akan berlaku adil, tidak membeda-bedakan, tegass dan tidak pandang bulu.
Disisi lain, semasa hidupnya ia selalu berbuat baik dan menjauhi segala keburukan.
Dalam bait 169 disebutkan, “senang menggoda dan minta secara mista.”
Kalimat “senang menggoda” menandakan bahwa ia merupakan sosok yang humoris dan genit.
Baca Juga: Perpres Investasi Miras Resmi Dicabut, Husin Shihab Unggah Foto Rocky Gerung Lagi 'Minum'
Sementara kalimat “dan minta secara mista” menunjukkan cara sosok satria terkait permintaannya yang disertai candaan atau godaan.
Dalam bait 170 pada bagian “diterangkan jelas bayang-bayang menjadi terang benderang.”