"Jadi rasanya pahit dan manis karena di satu sisi aku akan pulang tapi di sisi lain rasanya seperti belum siap juga meninggalkan tempat ini," ujar Maudy Ayunda, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube miliknya.
Maudy Ayunda mengungkapkan, jika waktu berkuliah sangat cepat berlalu namun hal itu membuatnya banyak belajar tentang banyak hal.
Maudy Ayunda mengaku jika dirinya menjadi lebih sederhana setelah menyelesaikan dua tahun perkuliahannya di Stanford University.
Bagi Maudy Ayunda, dirinya belajar banyak tentang komunikasi dan untuk pertama kali dalam hidup Maudy Ayunda, dirinya merasa kritik dan memberi kritik sudah menjadi hal normal dalam hidupnya.
Baca Juga: Maudy Ayunda Bagi Tips Memilih Jurusan yang Tepat dan Masuk Universitas Impian
"Aku merasa bahwa orang yang nggak bisa menerima kritik itu rugi berat, karena itu kesempatan untuk tumbuh banget gitu dan untuk memperbaiki sebuah hubungan," ujar Maudy Ayunda.
Setelah menyelesaikan pendidikannya, Maudy Ayunda mengungkapkan ada banyak hal yang ingin ia kembangkan untuk kemajuan Indonesia terutama di bidang pendidikan.
"Aku merasa bahwa pendidikan adalah sebuah area di mana aku ingin membawa perubahan, karena itu aku memilih untuk mendalaminya secara akademis," ujar Maudy Ayunda.
Dua tahun lalu, Maudy Ayunda datang ke Stanford University dengan alasan ingin merubah dunia namun Maudy Ayunda mengungkapkan jika hal itu malah mengubah dirinya sendiri.