Network
PR BEKASI - Simak spoiler terbaru dari Anime One Piece kali ini akan membahas tentang salah satu dari O Wazamono alias 21 pedang dengan kualitas terbaik, yaitu Enma.
Baru-baru ini banyak kebingungan yang muncul akibat ukuran pedang Enma yang terlihat berbeda saat digunakan pemilik lamanya, Kozuki Oden.
Pedang Enma yang saat ini memiliki tuan rumah baru, yaitu Zoro, nampaknya berukuran lebih kecil dari saat dahulu digunakan oleh Oden. Apa alasannya?
Baca Juga: Spoiler One Piece: Alasan Cerdik Kurohige Kenapa Tidak Mengambil Kekuatan Ace Usai Mengalahkannya
Berikut adalah pembahasan mengenai pedang Enma yang saat dipakai Oden dahulu berukuran besar, namun saat Zoro menjadi pemiliknya terlihat lebih kecil.
Untuk diketahui, Enma adalah salah satu dari dua pedang yang dipegang oleh samurai terkuat Negeri Wano, Oden di samping pedangnya yang lain, Ame no Habakiri.
Di tangan Oden, Enma dan Ame no Habakiri sejauh ini adalah satu-satunya senjata yang bisa melukai Kaido di dunia One Piece.
Baca Juga: Spoiler One Piece: Rahasia Kaido Sebagai Satu-satunya Pemakan Buah Iblis yang Bisa Berenang di Laut Terungkap
Lantas kenapa perubahan ukuran dari pedang Enma ini bisa terjadi? Ternyata ukuran Enma akan mengikuti ukuran tubuh pemiliknya.
Enma ditempa oleh Shimotsuki Kozaburo yang merupakan seorang ahli dan pembuat pedang terkenal.
Setelah menempa Enma, Kozaburo memberikan pedang itu kepada Oden sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari TikTok @wanpispedia.
Baca Juga: Prediksi One Piece 1019: Gear 5 Luffy Manifestasi Dewa Matahari, Haoshoku Haki Tingkat Tinggi
55 tahun yang lalu Kozaburo keluar dari Negeri Wano, tepatnya di saat Oden berusia tiga hingga empat tahun.
Kemudian bisa dilihat dalam kilas balik masa kecil Oden baik di manga atau anime One Piece, saat itu tinggi dia masih seukuran pinggang orang dewasa.
Bisa dilihat ukuran Enma dan Ame no Habakiri milik Oden pada saat itu juga menyesuaikan ukuran tubuhnya.
Bahkan di versi animenya lebih jelas lagi, bahwa pedang yang dibawa Oden kala itu memang Ame no Habakiri dan Enma.***
