S pun tak menyangka bahwa hari itu dirinya justru mendapat perlakuan yang tidak pantas dari Mansyardin Malik, yang mana dirinya dipaksa untuk melakukan hubungan intim.
"Hal yang seharusnya tidak terjadi dalam sebuah agama (hubungan intim sebelum menikah). Karena di situ saya perempuan sendiri, tidak sukarela, saya dalam tekanan," kata S.
S menjelaskan bahwa dirinya sempat melawan Mansyardin Malik, tapi sebagai seorang perempuan dirinya tak berdaya.
"Saya melawan, tapi apa daya seorang perempuan. Saya tidak melapor ke Polisi, karena saya berpikir ke keluarga saya dan saya tidak ada siapa-siapa," kata S.
Setelah kejadian itu, S mengaku sempat menghubungi Mansyardin Malik dan menuntut penjelasan kenapa dia diperlakukan secara tidak hormat.
"Setelah itu, saya menghubungi bapak itu tapi tidak bisa. Saya ingin menuntut kenapa saya dibegituin, terus dia bilang 'nanti kita nikah'. Kejadiannya September 2019, ada buktinya semua, bukti chat dan bukti hotel ada," kata S.
Terakhir, S menegaskan bahwa dia berani mengatakan hal yang menimpanya, bukan karena ingin mencari sensasi, melainkan dirinya berharap tak ada lagi yang menjadi korban Mansyardin Malik seperti dirinya.
"Saya di sini bukan cari sensasi. Saya mau tidak ada korban selanjutnya yang seperti saya ini," ujar S.