Menurut Roy Suryo, jika kisah Kakek Suhud terlalu diberitakan secara berlebihan, dikhawatirkan akan berujung kebalikan, dari yang tadinya simpati menjadi antipati.
"Tapi kalau ini di-explore, berlebihan explore-nya atau lebay, nah ini bisa berujung kebalikan. Artinya, nantinya orang yang bersimpati ke Pak Suhud bisa jadi kebalik jadi antipati," kata Roy Suryo.
"Karena yang tadinya disebut menjual konten itu adalah Baim, tapi bisa dibalik nanti, yang menjual konten adalah Pak Suhud," sambungnya.
Roy Suryo juga menilai, jika Kakek Suhud terlalu ditokohkan, dikhawatirkan akan membuat orang-orang yang masih menyukai Baim Wong akan memanfaatkan hal itu untuk membalik keadaan.
"Tapi di sisi lain, kalau Pak Suhud yang banyak di-explore, lalu ditokohkan, itu akan membuat orang-orang yang masih suka pada Baim Wong bisa memanfaatkan hal ini untuk membalikkan keadaan," tutur Roy Suryo.
Oleh karena itu, Roy Suryo mengimbau semua pihak agar berpikir objektif dan lebih bijak dalam menggunakan sosial media.
"Maka bijak-bijaklah dalam bersosmed. Memang tidak bisa ada pendapat yang sama di sosmed," ujar Roy Suryo.
"Seperti gelas kalau kita mengisinya separuh. Orang akan memandangnya, ini sudah terisi separuh atau sudah kosong separuh," sambungnya.