"Karena orang yang membantu melahirkan, namanya dukun bayi, dukun beranak. Orang yang membantu merias, namanya dukun rias. Orang yang ngurut, namanya dukun pijat," tuturnya.
Oleh karena itu, Mbah Mijan menegaskan bahwa dukun adalah profesi di bidang spesialis.
Meski demikian, Mbah Mijan menyadari bahwa profesi dukun tak selamanya dipandang baik oleh orang-orang, salah satunya dukun santet.
"Dalam setiap baju, pasti ada nodanya. Noda saya mungkin hitam. Sama dengan dunia dukun, ada nodanya. Apa nodanya? Dukun santet misalnya, tapi semua dukun itu baik," tutur Mbah Mijan.
Baca Juga: Tukul Arwana Akhirnya Pulang ke Rumah, Kini Didampingi Perawat 24 Jam dan Wajib Lakukan Fisioterapi
Mbah Mijan lantas mengatakan bahwa Indonesia akan hancur jika tidak ada dukun, salah satunya tidak akan ada yang dapat membantu orang saat melahirkan.
"Kalau Indonesia gak ada dukun, hancur, bahaya. Indonesia gak ada dukun, hancur. Edan to (gila kan)?" ujar Mbah Mijan.
"Kenapa bisa begitu? Mereka saat melahirkan dibantu siapa? Bidan datang ke kampung saya tahun 2001," sambungnya.
Mbah Mijan menjelaskan bahwa sebelum ada bidan, banyak orang yang dibantu melahirkan oleh dukun beranak, dan itu tidak perlu dengan cara-cara modern seperti sekarang ini.