"Sebelum tahun 2001, siapa yang bantu ngelahirin? Modar kabeh (mati semua) kalau gak ada dukun (beranak) di Indonesia. Maksudnya gitu," ujarnya.
"Dukun (beranak) cara melahirkan anak dulu, itu gak perlu pakai strerilisasi apa pun. Pakai bambu sembilu buat motong ari-ari, selesai, gak takut infeksi," kata Mbah Mijan.
Terakhir, Mbah Mijan mengatakan bahwa dirinya memandang dukun bukan hanya sebagai profesi, tapi juga pengabdian untuk membantu sesama.
Pasalnya, setelah dirinya mulai mengenal problematika kehidupan, Mbah Mijan menyadari bahwa di dunia ini ada sesuatu hal yang berada di luar rasional manusia.***