PR BEKASI – Sinetron Terpaksa Menikahi Tuan Muda (TMTM) ramai dibicarakan di media sosial setelah menjadikan pengungsian erupsi Gunung Semeru sebagai lokasi syuting.
Alhasil, karena dianggap tidak pantas, sinetron TMTM yang tayang di ANTV pun dikecam oleh warga Lumajang, relawan, dan netizen.
Menanggapi hal itu, pihak tim produksi dari sinetron TMTM pun memberikan klarifikasi melalui akun Instagram resmi mereka.
“Selamat malam semuanya tmtm lovers, verona lovers dan antv lovers kali ini kami akan klarifikasi dan menjelaskan kabar syuting di Semeru kemarin,” ujar pihak tim di akun Instagram @tmtm.antv1, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Kamis, 23 Desember 2021.
Sebelumnya, syuting sinetron TMTM yang dilakukan di lokasi pengungsian Gunung Semeru di Desa Penanggal, pada hari Selasa, 21 Desember 2021 mendapatkan protes.
Protes itu dilayangkan dari sejumlah pihak baik dari warga Lumajang maupun komunitas.
Komunitas yang melakukan protes itu salah satunya adalah dari Komunitas Tujuh Bidadari.
Gava Zulkarnaen, dari Komunitas Tujuh Bidadari menyebutkan bahwa pengambilan gambar untuk sinetron TMTM dinilai kurang tepat karena Lumajang sedang berduka akibat bencana erupsi Gunung Semeru.