Diketahui dari Forlap Dikti memang benar bahwa S1 Dedy Susanto adalah bisnis yang lulus pada 2006, dan S2 adalah manajemen yang lulus pada 2009.
Baca Juga: Liga Italia Pekan 24: Lazio Depak Inter hingga Juventus Raih Hasil Positif meski Tanpa Ronaldo
Atas adanya hal tersebut, Jemi Herdian, seorang psikiater ternamanya memberika tanggapan bahwa dirinya sudah berkali-kali menegur Dedy namun tidak pernah digubris.
“Perlu terus diluruskan ini tentang profesi psikolog yang benar,” katanya.
Setelah membongkar gelar Dedy, mulai banyak orang yang mengirimkan pesan ke Revina bahwa mereka telah diperlakukan tidak hormat oleh Dedy, tuduhan-tuduhan tersebut adalah dari pasien-pasien Dedy yang akan melakukan terapi.
Baca Juga: Liga Italia Pekan 24: Lazio Depak Inter hingga Juventus Raih Hasil Positif meski Tanpa Ronaldo
Tuduhan tersebut pun diekspose Revina di instagramnya hingga kini, sudah ada puluhan yang merasa menjadi korban Dedy yang mengirimkan kisah kepada Revina ketika diperlakukan tidak hormat.
Banyak korban yang mengatakan bahwa Dedy kerap mengajak pasien untuk melakukan di kamar hotel, bahkan banyak diantara korban yang mengatakan Dedy sempat mencium badan pasiennya dengan alasan bahwa itu adalah bagian dari terapi.
Di media sosialnya, Dedy Susanto kerap memberikan konten mengenai kesehatan mental, detoks jiwa, detoks trauma batin masa lalu, dan seminar terapi di berbagai kota.***