PR BEKASI - Sempat tertunda karena pandemi dua tahun lalu, kini film Satria Dewa: Gatotkaca siap untuk meramaikan jagat superhero Indonesia.
Dalam proses pengerjaannya, film Satria Dewa: Gatotkaca dilakukan dengan maksimal, mulai dari para pemeran, visual effect yang menggunakan teknologi CGI, soundtrack, hingga scoring, dengan harapan dapat menyajikan yang terbaik untuk dinikmati pecinta film superhero Indonesia.
"Tim sudah bekerja keras untuk memberikan yang terbaik untuk film Satria Dewa: Gatotkaca, mulai dari pemerannya, CGI, Soundtrack, sampai scoring, semua maksimal," kata Mochtar Sarman selaku Vice President Operation Satria Dewa Studio dikutip oleh PikiranRakyat-Bekasi.com dari AntaraNews.
Sutradara Hanung Bramantyo berharap, lewat film Satria Dewa: Gatotkaca ini bisa menghadirkan superhero lokal yang layak layak dicintai seperti halnya superhero Hollywood.
"Suatu hari anak saya sampai dianggap kampungan karena tidak mengenal superhero luar negeri yang digilai di sini, karena saya selalu mengenalkan anak-anak saya kepada superhero Indonesia," ungkap Hanung.
Karena hal itu, sutradara ternama Indonesia itu bertekad ingin memperkenalkan kepada anak-anak Indonesia kalau mereka juga punya superhero yang gak kalah keren dari Hollywood punya.
"Dari situlah saya bertekad ingin mengenalkan superhero Indonesia lebih luas. Dan lewat film "Satria Dewa: Gatotkaca", harapan saya bisa tercapai," tambahnya.
Dukungan teknologi visual effect CGI (Computer Generated Imagery), serta menggunakan Dolby ATMOS yang mengeluarkan budget Rp20 miliar, dengan karya berbagai studio di Indonesia yang bekerja di bawah naungan Lumine Studio Jakarta.