PATRIOT BEKASI - Film dokumenter Netflix, In the Name of God A Holy Betrayal sukses menuai banyak sorotan, dan di antara empat sekte sesat yang ditampilkan, sosok dari pemimpin JMS atau Jesus Morning Star, Jeong Myeong Seok, lah yang paling banyak menuai perhatian.
Sutradara Jo Sung Hyun pun menyampaikan kalau dia menyadari banyak penonton yang merasa tidak nyaman saat profesor Kim Do Hyeong mengungkapkan ceritanya mengenai kebiadaban Jeong Myeong Seok dalam In the Name of God A Holy Betrayal.
"Tetapi itu (kisah yang diungkap di In the Name of God A Holy Betrayal) hanya sepersepuluh dari pengalamannya selama 30 tahun terakhir," kata Jo Sung Hyun, ketika konferensi pers di Lotte.
Bagi yang sudah menyaksikan dokumenter sekte sesat di Korea Selatan tersebut tentunya tak asing dengan Kim Do Hyeong, seorang profesor di Universitas Dankook dan aktivis anti JMS yang terus memburu Jeong Myeong Seok.
Bahkan, dalam dokumenter itu terungkap bagaimana ayah dari sang profesor turut menjadi sasaran kemarahan dari para pengikut JMS hingga lumpuh wajah bagian kiri.
Dia mengatakan bahwa masih banyak kisah yang tak diungkapkan, tapi dia tak bisa menampilkan semuanya.
Sedangkan seri yang dirilis itu pun ternyata cukup mengerikan dan mengganggu untuk sebagian penonton, sebab itu menurutnya sangat sulit untuk menahan diri supaya tak melewati batas.
Sementara itu, Profesor Kim saat wawancara di stasiun KBS pun menyampaikan bahwa masih banyak orang yang berusaha melindungi pemimpin JMS.