Di sisi lain, kelompok pseudo-religius mengklaim bahwa wanita tersebut benar-benar mengenakan bikini, dan rekaman tersebut direkayasa agar terlihat telanjang.
“Jika kami tidak menampilkan klip atau rekaman suara ini sebagaimana adanya, aku merasa pengikut JMS akan menciptakan cara lain untuk membantah kebenaran dan berpaling darinya,” tegas Jo.
Dia menyatakan setelah berembuk dengan staf maupun pejabat Netflix, akhirnya dia meyakinkan diri untuk menampilkan video maupun klip audio tanpa ada sensor.
Baca Juga: Tampil di Teaser RomCom Terbaru, Yoo In Na Jamin Kesuksesanmu dalam Berkencan
Kultus di bawah sorotan
Lebih lanjut, In the Name of God A Holy Betrayal juga menampilkan tiga sekte sesat lainnya seperti Odaeyang, Baby Garden, dan Manmin.
Seri dokumenter ini menampilkan cerita pengalaman mengerikan yang dialami mantan anggota, sekaligus mengungkap fakta mengenai sosok 'Mesias' yang dipercayai mereka.
"Aku punya teman dan bahkan anggota keluarga yang menjadi korban kelompok agama semu. In the Name of God A Holy Betrayal juga merupakan kisah pribadi bagi saya,” tutur sang sutradara.
Dia pun bersikeras bahwa pemimpin sekte sesat itu lah yang harus disalahkan, bukan pengikut mereka. Jo mengatakan bahwa mereka yang tampil dalam serial tersebut harus diberi tepuk tangan atas keberanian dan keberanian mereka.***