Aksi Tak Senonoh Pengunjung Taman Ghibli ke Patung Marnie dari Marnie Was There Tuai Kecaman

- 25 Maret 2023, 20:27 WIB
Karakter Marnie dalam anime Studio Ghibli yaitu Marnie Was There's.
Karakter Marnie dalam anime Studio Ghibli yaitu Marnie Was There's. /Animenewsnetwork.com /

PATRIOT BEKASI - Di Taman Ghibli, taman hiburan Studio Ghibli yang terletak di Prefektur Aichi, Jepang, lebih mengutamakan seni dan suasana dibandingkan wahana maupun pertunjukan.

Dalam area Grand Warehouse Taman Ghibli tersebut, pengunjung bisa mengambil foto dengan patung karakter anime Studio Ghibli seukuran aslinya, di depan latar belakang yang menggambar adegan dari film masing-masing.

Namun, awal bulan ini beredar di Twitter foto tiga pria yang bertindak tak senonoh pada patung Therru dari Tales from Earthsea’s dan Marnie dari anime Marnie Was There.

Dalam foto-foto tersebut, para pria tampak menutup mulut Marnie dan meletakkan ponsel di bawah keliman gaun karakter, seolah-olah mereka mengambil foto bagian dalam rok.

Baca Juga: Kejutan One Piece 1080, Tragedi Ohara Part 2 Segera Terjadi, Oda Buat Egghead Hancur

Gubernur Aichi Hideaki Omura secara terbuka mengutuk foto-foto itu dan mengkritik orang-orang yang mengambilnya, dan tak sedikit juga yang memberikan protes atas aksi para pria tersebut.

Hingga akhirnya, salah satu kenalan dari ketiga pria di foto itu pun menghubungi pemerintah prefektur Aichi.

"Mereka melihat efek tindakan mereka, dan mereka tidak yakin bagaimana memperbaikinya," kata kenalan itu. "Ketiganya menyesali apa yang mereka lakukan, dan ingin meminta maaf."

Kemudian pertemuan diadakan antara ketiganya, ditemani kenalan mereka, Gubernur Aichi, serta anggota Divisi Promosi Taman Ghibli pemerintah prefektur di gedung ibu kota Aichi di Nagoya pada Rabu, 22 Maret 2023.

Baca Juga: 5 Kekuatan Otsutsuki Shibai yang Diluar Nalar, Sosok Dewa Terkuat di Zaman Naruto hingga Boruto

Hideaki Omura menyampaikan hasil dari pertemuan dua hari kemudian dalam konferensi pers. Dia menyampaikan kalau tiga pria tersebut berusia 20-30an dan tinggal di luar Aichi.

Selama konferensi pers, Omura membacakan permintaan maaf dari ketiga pria tersebut:

“Saya merasa sangat menyesal karena telah menyebabkan masalah dan membuat begitu banyak orang jijik (dengan tindakan saya). Saya akan menahan diri dari melakukan hal-hal bodoh seperti itu di masa depan. Saya benar-benar minta maaf," katanya

“Saya sangat menyesal membuat orang tidak nyaman dengan foto yang saya ambil dengan selera buruk. Saya tidak akan melakukan hal seperti itu di masa depan. Saya benar-benar minta maaf,” sambung pria lainnya.

“Saya ingin meminta maaf sebesar-besarnya atas tindakan saya yang tidak sopan kepada Taman Ghibli dan pemerintah prefektur Aichi, dan karena telah membuat pengguna (Twitter) lain merasa tidak nyaman. Saya benar-benar minta maaf atas tindakan saya dalam insiden ini," ujar yang lain.

 

Omura menyampapikan kalau dia melihat foto-foto yang diunggah tersebut sangat menggangu. Pasalnya Taman Ghibli didatangi pengunjung dari seluruh Jepang.

Baca Juga: Dibandrol Hanya dengan Harga 2 Jutaan, Simak Apa Saja Spesifikasi Ponsel Realme C55

Tak hanya itu, lokasi itu pun menjadi daya tarik bagi pengunjung luar negeri serta pariwisata internasional yang datang ke Jepang, terutama bagi penggemar anime Studio Ghibli.

Di sisi lain, Prefektur Aichi telah lama berusaha memantapkan diri sebagai tujuan wisata yang wajib dikunjungi di Jepang, dengan Taman Ghibli yang menjadi pesona daya tarik demi mencapai tujuan tersebut.

Karena itu, kemarahan Omura akan insiden yang terjadi pun dikatakan dapat dipahami, dia juga menyebut di media tindakan mereka keterlaluan dan tidak bisa dimaafkan.

Awalnya dia bahkan ingin mencari hukuman pidana bagi mereka, tetapi melunak setelah bertemu ketiganya. 

Dia menyebut ketiganya tampak tulus meminta maaf, karena itu dia ingin menerima mereka dengan ketulusan yang sama, dan akan menganggap masalah ini selesai.

Perlu diperhatikan bahwa, terlepas dari posisi prestisius Studio Ghibli di dunia perfilman Jepang, tidak ada kode mutlak dalam komunitas penggemar anime Jepang yang melarang fetishisasi mereka, jadi fan art erotis bertema Ghibli memang ada.

Ghibli sendiri mempertahankan suasana ramah keluarga dan tidak menjadi fetishisasi seperti yang disukai banyak studio anime lainnya, umumnya ada pemahaman bahwa ekspresi penggemar seperti itu seharusnya dijauhkan dari fasilitas resmi Ghibli dan peristiwa, jadi semoga kejadian ini menjadi pengingat untuk itu

 

Editor: M Hafni Ali

Sumber: Japan Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x