"Beberapa orang menyebutku gila, dan beberapa benar-benar khawatir," katanya.
Pada 13 Maret lalu, saat masih di New York, melalui media sosialnya dia membahas soal dugaan dana haram dan kesalahan keluarganya.
Dia bahkan menyebut kakeknya sebagai 'pembantai' dan mengatakan ingin selalu meminta maaf atas kejahatan keluarganya.
Pada 17 Maret, dia dibawa ke rumah sakit setelah selama siaran langsung YouTube menggunakan narkoba.
Chun Doo Hwan sendiri dikenal sebagai diktator militer dari tahun 1980, dia bertanggung jawan atas penindasan berdarah Pemberontakan Gwangju tahun 1980 yang mengakibatkan kematian setidaknya ratusan orang.
Dia dijatuhi hukuman membayar 220,5 miliar won ($ 169 juta) sebagai hukuman atas tuduhan penyuapan, tetapi membiarkan 95,6 miliar won tidak dibayar.
Mantan presiden tersebut menyatakan dirinya tidak mempunyai uang walaupun hidup dalam kemewahan.
Tak hanya itu, dia pun tidak pernah mengakui atau meminta maaf atas tindakan kekerasan dan pembantaian yang terjadi selama pemerintahannya hingga meninggal dunia pada 2021 lalu.***