Meski Diserang Layanan Musik Digital, Penjualan Album Fisik Tetap Tinggi

- 21 Oktober 2020, 07:05 WIB
Ilustrasi musik digital.
Ilustrasi musik digital. /PIXABAY/FirmBee

PR BEKASI - Kehadiran platform musik digital saat ini dinilai tidak terlalu berpengaruh terhadap penjualan album format fisik yang dirilis oleh para musisi.
 
Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, pemerhati musik Wendi Putranto mengatakan dalam jumpa pers "Parade Joox Lima", di era serba digital sekarang para musisi mendapat kemudahan untuk mempromosikan karyanya melalui platform musik digital.
 
Tanpa perlu menandatangani kontrak dengan label, Wendi Putranto mengatakan para musisi bisa menyebarluaskan lagunya untuk didengar banyak orang.

Baca Juga: Harga Emas Hari Ini Rabu 21 Oktober 2020, Stabil dan Tidak Banyak Berubah, Cocok untuk Menabung 

Kemudahan untuk mendengarkan musik yang ingin kita dengarkan saat ini bisa dari mana saja lewat berbagai platform musik digital, menurut Wendi Putranto tidak akan mempengaruhi penjualan karya fisik para musisi seperti album fisik.
 
Sebab, sampai saat ini masih ada penggemar musik yang ingin mengoleksi karya dalam bentuk rekaman fisik dari para idolanya tersebut.
 
"Karena die hard music fans pasti pengen lebih, mereka tetap ingin dengar musiknya tapi mereka juga mau memiliki format fisik dari musiknya. Tapi memang perbedaannya kentara antara die hard music fans dan penggemar musik biasa," kata Wendi, Selasa, 20 Oktober 2020.
 
Die hard music fans atau para penggemar berat musik pasti akan memburu apa pun yang dirilis oleh idolanya dan hal ini juga berlaku bagi para kolektor musik.

Baca Juga: Hasil Liga Champions Musim 2020/2021: 6 Tim Raup 3 Poin, Barcelona Paling Mencolok 

Sebagai contoh, para penggemar grup idola K-Pop, meski harga album atau single grup music asal negeri ginseng tersebut terbilang mahal, para penggemar ini tetap akan membelinya.
 
Berbeda dengan penggemar musik biasa yang cukup puas hanya mendengarkan lagu-lagunya saja tanpa perlu memiliki album format fisiknya.
 
"Die hard music fans itu yang akan memburu, tapi memang secara industri di Indonesia semua moving ke digital. Jadi dampaknya sub-kultural, tidak berdampak besar ke industrinya," ujar Wendi Putranto.
 
Sementara itu, Wendi Putranto menilai bahwa kehadiran platform musik digital tersebut sangat membantu para musisi.

Baca Juga: Jadwal Pemadaman Listrik di Bekasi, Rabu 21 Oktober 2020, Dua Wilayah Ini Akan Terdampak

Para pendengar musiknya pun tak terbatas hanya dari pendengar musik di Indonesia saja, tapi juga menjangkau pendengar internasional.
 
"Kalau emang lagu kita heavy rotation atau dipilih, didengarkan, di-stream oleh banyak orang, kita bisa dapat penampilan live streaming di Joox atau masuk chartExposure ini yang enggak didapatkan dulu karena segalanya serba terbatas. Tapi dengan adanya platform ini, jangkauannya lebih luas bahkan bisa ke regional Asia, bahkan bisa ke internasional," katanya.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x