Studi Terbaru: ASI dari Ibu Penderita Covid-19 Dapat Bentuk Antibodi bagi Bayi untuk Tangkal Virus Corona

- 12 Februari 2021, 14:32 WIB
Ilustrasi Ibu menyusui. ASI dari Penyintas covid-19 dilaporkan bisa membentuk antibodi bagi sang bayi.
Ilustrasi Ibu menyusui. ASI dari Penyintas covid-19 dilaporkan bisa membentuk antibodi bagi sang bayi. / pexels.com/nikolayosmachko/

PR BEKASI – Air Susu Ibu (ASI) merupakan sumber gizi utama bagi bayi yang belum dapat mencerna makanan padat. ASI menyimpan berbagai nutrisi baik bagi bayi.

Termasuk ibu yang terpapar COVID-19 dikabarkan mampu membagikan antibodi COVID-19 kepada bayinya lewat ASI.
 
Pemberian ASI secara eksklusif sangat dianjurkan, karena hingga saat ini, tidak ada susu formula yang bisa menyamai keuntungan ASI dalam mendukung tumbuh kembang bayi yang optimal.

Baca Juga: Cola-cola Cs Luncurkan Kemasan Botol Daur Ulang Usai Dikritik Sebagai Penghasil Limbah Plastik Terbesar

Mengutip dari penelitian terbaru mengenai ASI yang memiliki antibodi COVID-19 di dalamnya, 37 sampel ASI dari 18 perempuan yang terinfeksi COVID-19 ringan dan sedang yang pernah diteliti, dilaporkan tidak mengandung virus SARS-CoV-2.
 
Dari sampel ASI yang diteliti, 76 persen sampel mengandung antibodi IgA dan 80 persen mengandung antibodi IgG.
 
Antibodi IgA biasa ditemukan di membrane mucus, seperti saluran pernapasan, air mata, dan air liur.
 
Sementara itu, antibodi IgG biasa ditemukan di seluruh cairan yang ada di dalam tubuh.

Baca Juga: Yakinkan Masyarakat Tak Ragu Sampaikan Kritik, Moeldoko: Saya Pastikan Tidak Akan Kami Tangkap 

Namun hal berbeda, ketika perempuan yang terinfeksi COVID-19 dengan gejala berat harus lebih berhati-hati.
 
Pada Maret 2020, peneliti yang ada di Australia melaporkan temuan RNA virus SARS-CoV-2 di ASI seorang perempuan dengan gejala COVID-19 yang cukup berat.
 
Meskipun demikian, peneliti melaporkan bahwa ada kemungkinan virus yang mencemari ASI berasal dari luar tubuh si perempuan.
 
Menurut peneliti Ryan M. Pace bersama tim dalam Jurnal American Society for Microbiology, pada Februari 2021, menyusui bayi harus tetap higienis.

Baca Juga: Hukumannya Dianggap 'Settingan', Aktivis Penentang Kerajaan Arab Saudi Loujain al-Hathloul Resmi Dibebaskan 

“Meski demikian, paparan virus lewat kulit masih mungkin terjadi karena ada kemungkinan RNA virus (menempel) di kulit payudara yang sudah dibersihkan,” katanya.
 
Lebih lanjut menurutnya, selain ketika menyusui secara langsung, seorang perempuan yang memerah ASI-nya pun harus memperhatikan kebersihannya.
 
“Para perempuan direkomendasikan untuk menjaga kebersihan saat menyusui, juga ketika memerah susu untuk mengurangi potensi penularan virus,” tuturnya.***

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x