PR BEKASI - Saat melakukan isolasi mandiri atau karantina mandiri, pasien Covid-19 perlu mengonsumsi vitamin dan obat-obatan.
Pasalnya vitamin dan obat-obatan tersebut dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh sekaligus meringankan gejala Covid-19.
Untuk individu atau keluarga yang terpapar Covid-19 dan tengah menjalani karantina atau isolasi mandiri, perlu memperhatikan beberapa asupan yang direkomendasikan.
Baca Juga: Pandemi Covid-19, Maia Estianty Ungkap Keluarganya Sedang Berduka
Lantas apa saja vitamin untuk pasien covid-19 dan suplemen untuk pasien Covid-19?
Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari buku saku ED.2 Protokol tatalaksana Covid-19 di Indonesia, Kementerian Kesehatan (Kemenkes), terdapat beberapa vitamin dan obat yang disarankan untuk dikonsumsi pasien covid-19.
Berikut daftar vitamin dan obat yang dapat dikonsumsi saat isolasi mandiri dari Kemenkes:
Baca Juga: Lagu BTS hingga BLACKPINK Dilarang Diputar usai Korea Selatan Alami Lonjakan Kasus Covid-19, Ini Alasannya
Vitamin C
Vitamin C untuk 14 hari, dengan pilihan;
- Tablet Vitamin C non acidic 500 mg/6-8 jam oral (untuk 14
hari)
- Tablet hisap vitamin C 500 mg/12 jam oral (selama 30 hari)
Baca Juga: Indonesia Jadi Episenter Covid-19 di Asia, Dokter: Jangan Tutup Mata, Fatal Jika Lengah
- Multivitamin yang mengandung vitamin C 1-2 tablet /24 jam (selama 30 hari),
- Dianjurkan multivitamin yang mengandung vitamin C,B, E, dan Zinc
Vitamin D
- Suplemen: 400 IU-1000 IU/hari (tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, tablet effervescent, tablet kunyah, tablet
hisap, kapsul lunak, serbuk, sirup)
Baca Juga: Tiga Negara yang Putuskan Evakuasi Warganya dari Indonesia karena Lonjakan Covid-19
- Obat: 1000-5000 IU/hari (tersedia dalam bentuk tablet 1000 IU dan tablet kunyah 5000 IU)
Obat tradisional (Fitofarmaka) maupun Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) yang terintegrasi BPOM dapat dipertimbangkan dengan tetap memperhatikan kondisi klinis pasien
Obat-obatan yang memiliki sifat antioksidan
Dengan mengkonsumsi vitamin dan obat-obatan proses penyembuhan infeksi virus corona SARS-CoV-2 bisa berjalan optimal.***