PR BEKASI – Sunat memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan pria dewasa.
Manfaat sunat antara lain menjaga kesehatan seksual hingga mencegah Human Immunodeficiency Virus (HIV).
Hal tersebut disampaikan Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof. Zubairi Djoerban.
Baca Juga: Rachel Vennya Diduga Kabur dari Karantina Dibantu Oknum TNI, Zubairi Djoerban: Jangan Merasa Punya Privilese
Zubairi Djoerban menjelaskan bahwa sejumlah penelitian telah membuktikan bahwa sunat menurunkan risiko penularan HIV.
“Ada pertanyaan: sunat mengurangi risiko penularan HIV. Benarkah? Banyak penelitian membuktikan itu,” kata Zubairi Djoerban sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Twitter @ProfesorZubairi pada Kamis, 21 Oktober 2021.
Bahkan di salah satu negara di Eropa, sunat menjadi salah satu program untuk pencegahan HIV.
Baca Juga: Hospital Playlist Tuai Pujian Dokter Indonesia, Zubairi Djoerban: Sinetron Harus Belajar dari Drakor
“Di Swaziland, sunat jadi program pencegahan HIV,” ucap Zubairi Djoerban.
Bahkan Center for Disease Control dan Prevention (CDC) menyarankan pria melakukan sunat untuk mencegah HIV.
Selain mencegah HIV, ternyata sunat memiliki manfaat kesehatan lainnya. Yakni menurunkan risiko infeksi saluran air kemih dan kanker penis.
Baca Juga: Zubairi Djoerban Meradang Lihat Masker Medis Bekas Berserakan di Tempat Umum
“Terbukti menurunkan risiko infeksi saluran air kemih dan kanker penis,” ucap Zubairi Djoerban.
Lalu, sunat juga terbukti bisa menurunkan risiko kanker rahim.
“Sunat juga menurunkan risiko kanker leher rahim pasangan,” tutur Zubairi Djoerban.
Baca Juga: Zubairi Djoerban Buka Suara Soal Pengusiran Tim Vaksinasi Covid-19 di Aceh
Sebagai informasi mengutip dari lama Kemenkes, HIV adalah virus yang menyebabkan AIDS yang dapat menurunkan kekebalan daya tahan tubuh.
HIV menular melalui berbagai cara mula dari penggunaan jarum suntik bekas, transfusi darah dan hubungan seksual.
Untuk mencegah hal itu terjadi Anda yang berjenis kelamin laki-laki disarankan melakukan sunat.
Baca Juga: Bolehkah Disuntik Vaksin Tetanus Setelah Vaksin Covid-19? Ini Penjelasan Zubairi Djoerban
Di Indonesia, laki-laki umumnya melakukan sunat ketika masa anak-anak atau memasuki usia sekolah dasar atau sekitar 6-10 tahun.
Jika proses sunat dilakukan di masa dewasa, biasanya semakin banyak risiko, tingkat kerumitan dan lama proses penyembuhannya.
Bagi yang belum tahu sunat adalah proses pelepasan kulup atau kulit yang menyelubungi ujung penis.
Jika Anda masih ragu untuk menyuruh anak laki-laki sunat, silahkan konsultasikan lebih dulu dengan dokter terkait.***