PR BEKASI - Banyak orang yang mengonsumsi ganja sebagai alternatif, untuk menenangkan saat tidur dan lebih rileks.
Padahal, gangguan tidur akan dialami oleh pengguna berat ganja yang sangat berlebihan.
Para peneliti di University of Toronto menemukan, bahwa dari 3.132 konsumen ganja yang diteliti, hampir semua mengalami gangguan tidur.
Baca Juga: 4 Shio Ini Diramalkan Bisa Menjadi Kaya di 2022: Shio Babi Dapat Menemkan Kebahagiaannya
Pengguna ganja berpotensi 31% lebih tinggi mengalami kesulitan tidur, atau tidur terlalu banyak dalam dua minggu sebelumnya.
Para peneliti mencatat bahwa penggunaan ganja tidak memiliki masalah kantuk di siang hari.
Namun, pola konsumsi yang meningkat juga memungkinkan tidur yang tidak sehat.
Bagi pengguna berat, orang lebih cenderung memiliki waktu tidur yang pendek.
"Ada semacam kesalahpahaman besar tentang peran ganja sebagai obat tidur," kata Evan Winiger, peneliti pascadoktiral University of Colorado Anschutz, dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Everyday Health, pada Senin, 20 Desember 2021.