PIKIRAN RAKYAT - Bak Lakoe adalah sebutan masyarakat Aceh untuk salah satu jenis tanaman yang saat ini tumbuh subur di tanah serambi mekah itu.
Dikutip oleh Pikiranrakyat-bekasi.com dari situs resmi LGN Tanaman yang memiliki cerita hampir di seluruh pelosok bumi dengan kehebatan, kekuatan, kearifan, dan kekhasaitannya untuk lingkungan sekitar.
Adalah ganja, tanaman yang dianggap oleh masyarakat Aceh sebagai Lakoe (suami) dari semua jenis tanaman.
Bagi masyarakat Aceh, ganja digunakan sebagai bahan ramuan obat-obatan seperti, obat magh, asam urat, diabetes, obat gosok (kesemutan dan sakit kepala), tali kapal pesiar di masa kesultanan, serta untuk menjaga keharmonisan hubungan seksual dalam bingkai rumah tangga.
Berdasarkan Buku Hikayat Pohon Ganja, masyarakat Cina kuno telah lama mengenal dan memanfaatkan ganja dalam kehidupan sehari-hari sejak zaman batu.
Masyarakat Cina menggunakan ganja untuk bahan tenun pakaian, kertas, dan terapi penyembuhan seperti penyakit rematik, sakit perut, beri-beri hingga malaria.
Baca Juga: Pemerintah Indonesia Enggan Pulangkan WNI eks ISIS
Ada hal yang sangat spesial dari pemanfaatan tanaman ganja bila merujuk pada julukan Bak Lakoe (Suami tanaman).
Bagaimana tidak hal tersebut menjadi spesial, bila kita lihat lebih jelas bahwa sebutan Lakoe atau suami pada manusia adalah mencerminkan sosok laki-laki, pemimpin keluarga, bertanggung jawab, serta membentengi keluarganya dari hal yang tak diinginkan.