PIKIRAN RAKYAT - Sepertinya, isu kesehatan mental memang tidak ada dalam deskripsi pekerjaan Anda sebagai seorang manajer.
Tetapi Anda harus ingat bahwa anda adalah seorang manajer dan Anda yang harus membantu karyawan berjuang dengan depresi, cemas atau gangguan kesehatan mental lainnya.
Nyatanya, menurut survei tahun 2019 oleh perusahaan asuransi Willis Towers Watson, hanya seperempat pengusaha dari kelas menengah sampai besar yang mengatakan bahwa mereka melatih manajer di perusahaan mereka untuk memerhatikan kesehatan mental pada karyawannya.
Baca Juga: Tiga Benda Ini Dapat Tularkan Virus Corona Meski Tanpa Kontak dengan Pasien Positif
Jika Anda seorang manajer, Anda harus tahu cara untuk mengetahui dan mendekati karyawan yang memiliki masalah kesehatan mental dengan cara yang sopan dan tetap produktif.
Terutama ketika terdapat isu penyebaran virus COVID-19. Meskipun kesehatan karyawan Anda secara fisik baik-baik saja, tetapi mental mereka sedang diuji dengan beredarnya kabar dan berita tentang penyebaran virus COVID-19.
Anda dapat melakukan beberapa hal berikut ini.
Lihat Tandanya
Ketika Anda melihat perubahan pada seorang karyawan yang berbeda dari biasanya, seperti misalnya, karyawan A menjadi lebih sarkastik, lebih terlihat berantakan, lemas atau bisa juga terlihat tidak konsentrasi terhadap pekerjaannya.
Jika Anda melihat tanda-tanda seperti ini, jangan menganggap dia akan mendatangi Anda dan memberitahu apa yang terjadi.
Baca Juga: Malam Ini Earth Hour 2020, Satu Jam Matikan Listrik #DiRumahAja
Menurut American Psychiatric Association (APA), hanya 20% karyawan yang merasa nyaman jika mereka membicarakan masalah kesehatan mental di tempat kerja.