Kemudian muncul ide memanfaatkan pelepah daun pisang yang dianyam dan dibentuk seperti keranjang sebagai wadah untuk membawa barang-barang berukuran kecil hingga sedang tergantung lubang dari setiap desain anyaman.
Kebiasaan tersebut menular ke masyarakat Indonesia di daerah lain hingga sempat menjadi populer pada masanya.
Bahkan sebagian masyarakat berpikir untuk mengolah anyaman pelepah daun pisang menjadi produk bonsang yang bernilai ekonomi.
Salah satu warga Bekasi yang aktif menjadi mitra Baznas dalam memanfaatkan bongsang adalah Nurdin (38) asal Kampung Pulo Pipisan, Desa Karangjaya, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi.
Baca Juga: Otak-atik Dana BOS, Sekolah Swasta Kini Juga Dapat karena Rentan Bangkrut Akibat Pandemi
Produk bongsang ini akan kembali mengulang sejarah menjadi inovasi tersendiri dengan digunakannya kedebong pisang sebagai bahan utama.
Selain lazim digunakan suku Betawi, bongsang juga sering digunakan di Sumedang sebagai wadah kuliner khasnya yakni tahu Sumedang.***