10 Manfaat Luar Biasa dari Berhenti Konsumsi Asupan Gula, Mulai Berat Badan hingga Suasana Hati Terkontrol

Tayang: 19 September 2024, 18:54 WIB
Penulis: M Hafni Ali Fahmi
Editor: M Hafni Ali
Ilustrasi, cek manfaat mengurangi asupan gula bagi kesehatan.
Ilustrasi, cek manfaat mengurangi asupan gula bagi kesehatan. /freepik/

PATRIOT BEKASI - Berhenti mengonsumsi asupan gula rafinasi adalah salah satu keputusan terbaik yang dapat diambil untuk meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Menurut laporan sebagaimana dikutip Patriot Bekasi dari Al Arabiya, berhenti mengonsumsi gula membantu menurunkan berat badan dan mengontrol gula darah, serta memberikan perlindungan dari sekelompok penyakit gaya hidup tidak sehat.

Dengan berhenti makan gula, nafsu makan berkurang dan orang tersebut merasakan perubahan positif dalam suasana hati dan pengendalian emosi. Dalam jangka panjang, mengurangi asupan gula rafinasi dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke, sebagai berikut:

1. Penurunan berat badan

Berhenti mengonsumsi gula dapat membantu menurunkan berat badan berlebih secara berkelanjutan. Jika seseorang dapat terus membatasi asupan gulanya, mereka dapat mempertahankan penurunan berat badan seumur hidup dan menjadi yang terbaik. Mengurangi asupan gula rafinasi dari pola makan berarti orang tersebut tidak lagi mengonsumsi makanan yang mengandung kalori kosong atau rendah serat seperti biskuit, roti, pasta, dll.

2. Menghilangkan lemak perut

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam European Journal of Preventive Cardiology, makanan kaya gula dapat menyebabkan peningkatan timbunan lemak visceral berbahaya di sekitar jantung dan perut, yang dapat meningkatkan risiko banyak penyakit kronis. . Namun ketika Anda berhenti mengonsumsi gula, lemak perut yang membandel dan dalam di sekitar hati, jantung, dan pankreas perlahan akan mencair.

3. Memperlambat penuaan kulit

Mengecualikan gula dari makanan memberikan manfaat tak terduga bagi penampilan kulit. Penelitian menyebutkan bahwa mengurangi asupan gula dikaitkan dengan kulit yang lebih muda karena menunda penuaan kulit. Pola makan tinggi gula menyebabkan produksi titik akhir glikosilasi lanjutan (AGE), yang berhubungan dengan penuaan kulit lebih cepat.

4. Lebih banyak aktivitas

Salah satu dari beberapa perubahan pertama yang akan dirasakan seseorang setelah berhenti mengonsumsi gula tambahan atau mengurangi asupan gula secara signifikan adalah peningkatan tingkat energi. Ketika ia mengurangi asupan gula rafinasi dan makanan ringan, kadar gula tubuhnya menjadi lebih seimbang, yang dapat membantunya menjaga suasana hati dan tingkat energi lebih stabil sepanjang hari. Dia akan merasa kurang mengantuk dan memiliki kejernihan mental yang lebih baik.

5. Tingkat energi yang stabil

Mengonsumsi makanan rendah gula, tinggi serat, dan protein akan memastikan seseorang tetap waspada bahkan setelah makan siang karena kadar glukosa darah lebih seimbang. Makan makanan dengan indeks glikemik rendah dikaitkan dengan tingkat energi yang konsisten dan suasana hati yang baik sepanjang hari.

6. Konsentrasi yang lebih baik

Ketika seseorang merasa kurang mengantuk dan lebih aktif, konsentrasi dan produktivitasnya meningkat, yang dapat menghasilkan pengelolaan hari yang lebih baik, dan waktu yang lebih berkualitas untuk dirinya dan keluarganya.

7. Mengurangi risiko penyakit hati berlemak

Tidak mengonsumsi makanan manis dapat meningkatkan kesehatan hati secara signifikan dan mengurangi risiko penyakit hati berlemak. Tidak mengonsumsi gula dapat membantu mengurangi lemak hati dan meningkatkan fungsi organ dalam.

8. Lebih sedikit serangan rasa lapar

Gula rafinasi dipecah dengan cepat di dalam tubuh, yang dapat menyebabkan gula darah tinggi. Mengonsumsi makanan tinggi gula bisa membuat seseorang sering merasa lapar karena cepat dicerna. Semakin banyak kalori yang dia makan, semakin banyak pula berat badannya yang bertambah. Dengan menghilangkan gula rafinasi dari makanan, asupan kalori dibatasi.

9. Mengurangi risiko serangan jantung

Mengonsumsi lebih sedikit gula juga dapat mengurangi risiko diabetes. Diabetes dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi atau kolesterol tinggi, sehingga meningkatkan peluang Anda terkena serangan jantung atau stroke.

10. Peningkatan mood

Kadar glukosa darah yang seimbang berarti mood dan emosi juga tetap stabil sepanjang hari.***

Sumber: Al Arabiya


Tags

Terkini

Trending

Berita Pilgub