Berjibaku dengan Kobaran Api, Dua Pemadam Kebakaran Asal Amerika Serikat Tewas di Australia

6 Februari 2020, 08:53 WIB
Kebakaran hutan yang terjadi di Australia.* /AFP

PIKIRAN RAKYAT - Meski musim kebakaran semak Australia telah berlalu, kejadian naas tersebut meninggalkan luka yang mendalam bagi Australia.

18 juta hektar vegetasi terbakar, 24 orang tewas, satu miliar hewan mati, dan 5.000 bangunan terbakar menjadi bukti betapa kebakaran tersebut berdampak besar terhadap kehidupan di daratan Australia.

Dalam usaha menghentikan kebakaran besar tersebut, sejumlah orang harus meregang nyawa khusunya di kalangan pemadam kebakaran.

Baca Juga: Wali Kota Bekasi Turut Hadir Dalam Acara, Ketua dan Wakil Ketua MUI Kota Bekasi Resmi di Kukuhkan

Dikutip dari Reuters oleh Bekasi.Pikiran-Rakyat.com pada hari Rabu, 5 Februari 2020 dua jenazah pemadam kebakaran asal Amerika Serikat diantarkan ke negara asalnya dari Bandar Udara Sydney, Australia.

Peti mati yang memuat jenazah Kapten Ian H. McBeth (44) dari Montana dan Petugas Pertama Paul Clyde Hudson (42) asal Arizona ditutupi oleh bendera Amerika Serikat dan diangkat ke dalam pesawat untuk diantarkan pulang.

Kedua pria tersebut meninggal dalam kecelakaan pesawat yang terjadi pada tanggal 23 Januari 2020 ketika tengah bertarung dengan kebakaran semak yang melanda Australia.

Baca Juga: Daerah yang Terdampak Pemadaman Listrik Bekasi Kamis, 6 Februari 2020 Dimulai Pukul 09.00 Hingga 14.00 WIB

Selain McBeth dan Hudson, seorang warga Amerika yang bertugas sebagai ahli penerbangan, Rick A. DeMorgan Jr (43), juga terlibat dalam kecelakaan tersebut.

Jenazah McBeth dan Hudson diberikan penghormatan melalui upacara yang dihadiri oleh para perwakilan Amerika Serikat di Australia dan petinggi pemadam kebakaran Australia.

Jenazah DeMorgan diberikan upacara penghormatan di sebuah markas militer sebelah utara Sydney pada hari Sabtu dan dipulangkan setelahnya.

Baca Juga: Daerah yang Terdampak Pemadaman Listrik Bekasi Kamis, 6 Februari 2020 Dimulai Pukul 09.00 Hingga 14.00 WIB

Ketiga orang tersebut merupakan bagian dari pasukan pemadam kebakaran Amerika Utara yang dikirim ke Australia sebagai bagian dari usaha gabungan berbagai negara untuk menangani kebakaran yang sebelumnya telah membunuh delapan pemadam kebakaran.

Biro keamanan transportasi Australia kini tengah menginvestigasi kecelakaan pesawat yang terjadi ketika pesawat tersebut membom api dengan bahan pemadam api.

Kebakaran semak Australia di akhir tahun 2019 adalah salah satu kebakaran semak terbesar di Australia sejak sekian lama.

Baca Juga: Lahan Kritis DAS Citarum Ditanami Buah dan Sayur, 25 Juta Bibit Pohon Siap Ditebar Tahun Ini

Para ahli mengkhawatirkan habitat dan kehidupan berbagai satwa dalam perlindungan yang terdampak oleh kebakaran tersebut.

Selain melalap nyawa dan menghancurkan bangunan, kebakaran semak tersebut juga merusak udara dengan karbon dioksida sebesar 306 juta ton yang dihasilkan dari kebakaran tersebut.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler