Beredar Video Tentara Ukraina Tembak Mati Tawanan, Menlu Yakinkan Pelanggaran Hukum Internasional Diselidiki

8 April 2022, 13:29 WIB
Ilustrasi. /REUTERS/Grigory Dukor

PR BEKASI - Jagat media sosial heboh dengan video yang menunjukkan tentara Ukraina, tampak menembak seorang tawanan perang Rusia.

Rekaman yang awalnya viral di Telegram tersebut, telah diverifikasi oleh The New York Times, diambil di sisi luar sebuah desa di sebelah barat Kyiv.

The New York Times mengatakan lokasi tepatnya, di utara kota Dmytrivka, ketika menemukan gambar satelit yang menunjukkan mayat di tanah.

Baca Juga: Masa lalu Member Baru LE SSERAFIM Kim Garam Terungkap, Dituduh jadi Pelaku Bullying di Sekolah

Dalam video tersebut, setidaknya tiga pria berkamuflase, termasuk satu dengan luka di kepala dan tangannya diikat ke belakang, terlihat tergeletak mati di sebelah pria keempat, yang terengah-engah dengan jaket menutupi kepalanya.

“Dia masih hidup. Rekam para perampok ini. Lihat, dia masih hidup. Dia terengah-engah,” seorang pria dalam video terdengar berkata dalam bahasa Rusia, bahasa yang digunakan secara luas di Ukraina.

Seorang tentara kemudian menembak kepalanya dua kali, demikian dilaporkan The Guardian. 

Dia terus bergerak, jadi tentara itu menembak lagi, dan dia berhenti. Seorang tentara kemudian dapat terdengar meneriakkan "Kemuliaan bagi Ukraina". Seorang pria menjawab dengan kalimat: “Kemuliaan bagi para pahlawan.”

Baca Juga: Kunci Penting di 1047, Berikut 4 Karakter One Piece yang Mampu Membaca Poneglyph

Audio berakhir dengan seorang pria berkata: "Jangan [sumpah serapah] datang ke tanah kami.

Tentara yang hidup dalam video mengenakan warna biru dan kuning Ukraina di lengan mereka, sementara pria di lantai mengenakan ban lengan putih, warna tentara Rusia. 

Beberapa meter dari mayat-mayat itu adalah kendaraan tempur infanteri BMD-2 yang digunakan oleh unit lintas udara Rusia.

Adegan dalam video cocok dengan pemandangan di Google Street View dari jalan utama di luar Dmytrivka, yaitu sekitar tujuh mil barat daya Bucha dengan jalan menuju Irpin.

Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, mengatakan pada hari Kamis bahwa dia mengetahui video itu dan itu akan "pasti diselidiki".

Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, mengatakan dia belum melihat video itu. 

“Saya akan mengatakan bahwa setiap laporan tentang potensi pelanggaran hukum internasional harus diikuti atau diselidiki, dan tentu saja, setiap pelanggaran hukum internasional dan setiap pelanggaran hukum internasional. Kejahatan perang selalu tidak dapat diterima,” ucapnya menyatakan.

Kejahatan perang didefinisikan oleh PBB sebagai pelanggaran serius terhadap hukum internasional yang dilakukan terhadap warga sipil atau pasukan musuh selama konflik bersenjata.

Video tersebut muncul beberapa hari setelah presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, menuduh militer Rusia melakukan kejahatan perang terburuk sejak PD II setelah penemuan kuburan massal warga sipil di Bucha, sebuah kota yang berjarak 15 mil di utara Kyiv.***

Editor: Gita Pratiwi

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler