PR BEKASI - Pemilihan Prediden Amerika Serikat (Pilpres AS) 2020 telah dimenangkan oleh Joe Biden dari partai Demokrat.
Diketahui bahwa setelah dirinya terpilih, Joe Biden dan Kamala Harris langsung melakukan pertemuan dengan sejumlah pihak secara virtual.
Pertemuan tersebut salah satunya membahas penanganan Covid-19, rencana pembaruan bantuan, dan membangun AS agar lebih baik.
Terpantau Joe Biden dan Kamala Harris segera aktif di media sosial untuk mengunggah segala aktivitasnya dalam peran barunya sebagai Presiden terpilih AS.
Baca Juga: Seekor Hiu Terkam Pengunjung Pantai di Australia Hingga Tewas, Pantai Cable Beach Ditutup Sementara
Hal tersebut pun mendapat protes dari Donald Trump melalui cuitan Twitternya.
"Mengapa Joe Biden begitu cepat membentuk Kabinet ketika penyelidik saya menemukan ratusan ribu suara curang, cukup untuk "membalik" setidaknya empat Negara Bagian, yang pada gilirannya lebih dari cukup untuk memenangkan Pemilu?," tulis @realDonaldTrump, dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun resmi Twitter Donald Trump pada Minggu, 22 November 2020.
Why is Joe Biden so quickly forming a Cabinet when my investigators have found hundreds of thousands of fraudulent votes, enough to “flip” at least four States, which in turn is more than enough to win the Election? Hopefully the Courts and/or Legislatures will have....— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) November 22, 2020
Donald Trump juga mengungkapkan harapannya terkait integritas pemilu di AS yang ia nilai bermasalah karena terjadi kecurangan.
"Semoga Pengadilan dan/atau Badan Legislatif memiliki KEBERANIAN untuk melakukan apa yang harus dilakukan untuk menjaga integritas Pemilu kita, dan Amerika Serikat sendiri. DUNIA MENONTON !!!," tulisnya.