PR BEKASI - Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok, keduanya merupakan negara yang dikenal seringkali terlibat perdebatan dalam beberapa sektor.
Diketahui bahwa hal tersebut telah terjadi pada kedua negara itu sejak lama, bahkan hingga kini masih terdengar.
Direktur Intelijen Nasional AS John Ratcliffe, menyebutkan bahwa Tiongkok merupakan ancaman demokrasi dan kemerdekaan terbesar yang pernah ada sejak Perang Dunia II.
Baca Juga: Masyarakat Mulai Abai, Moeldoko Gandeng Aa Gym untuk Kembali Ingatkan Pentingnya Protokol Kesehatan
Menurutnya, hal tersebut mengacu pada data-data intelijen mengenai Tiongkok selama ini.
"Data intelijennya jelas, Beijing (Tiongkok) berniat untuk mendominasi Amerika dan negara-negara lainnya secara ekonomi, militer, dan teknologi," kata Ratcliffe, dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters, pada Jumat, 4 Desember 2020.
Merespons data intelijen tersebut, Ratcliffe mengatakan bahwa dirinya sudah mengatur ulang anggaran intelijen AS.
Baca Juga: PA 212 Minta Polisi Batalkan Pemanggilan Habib Rizieq, Luqman: Kalau Gak Mau, Jangan Melanggar Hukum
Editor: Puji Fauziah
Sumber: Reuters