Kesaksian Mengejutkan Eks Tahanan Kamp Xinjiang: Setiap Jumat, Kami Dipaksa Makan Daging Babi

- 4 Desember 2020, 18:48 WIB
Muslim Uighur di Tiongkok.
Muslim Uighur di Tiongkok. /Dancingturtles.org

 

PR BEKASI - Sayragul Sautbay, seorang dokter medis dan pendidik dari etnis Uighur yang sekarang tinggal di Swedia baru-baru ini menerbitkan sebuah buku yang menceritakan penderitaannya saat mendekam di kamp tahanan Tiongkok di Xinjiang.

Dalam bukunya tersebut, dirinya menceritakan telah menyaksikan pemukulan, dugaan pelecehan seksual, dan sterilisasi paksa yang dilakukan oleh Pemerintah Tiongkok pada Muslim Uighur.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera, wanita yang bebas dari kamp tahanan Tiongkok pada 2018 tersebut menjelaskan masih banyak penderitaan lain yang dialami oleh Muslim Uighur dan minoritas Muslim lainnya di Tiongkok.

Baca Juga: Serang Balik Refly Harun, Ferdinand Hutahaean: Jangan Jadi Opinion Maker, Malu Sama Tiang Listrik

Menurut ibu dua anak tersebut, salah satu yang paling parah adalah saat tahanan di kamp tersebut dipaksa untuk konsumsi daging babi yang diketahui merupakan daging yang dilarang keras dikonsumsi dalam Islam.

“Setiap Jumat, kami dipaksa makan daging babi. Mereka sengaja memilih hari suci bagi umat Islam. Dan jika Anda menolaknya, Anda akan mendapatkan hukuman yang berat," kata Sayaragul Sautbay.

Dia menambahkan bahwa kebijakan tersebut dirancang oleh rezim komunis Tiongkok untuk menimbulkan rasa malu dan rasa bersalah pada para tahanan Muslim setiap kali mereka memakan daging babi.

Baca Juga: Viral Video Detik-detik Romain Grosjean Selamat Usai Mobil F1-nya Terbelah Jadi Dua dan Terbakar

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x