Ikuti Jejak Indonesia, Malaysia Beli Vaksin dari Sinovac Secara Curah Karena Lebih Murah

- 13 Januari 2021, 19:17 WIB
Ilustrasi vaksin covid-19 asal Sinovac.
Ilustrasi vaksin covid-19 asal Sinovac. /Bloomberg

PR BEKASI – Pemerintah Malaysia telah resmi menandatangani perjanjian antara perusahaan farmasi Malaysia Pharmaniaga Bhd. dengan perusahaan farmasi asal China Sinovac Biotech dalam pembelian vaksin Covid-19 pada Selasa, 12 Januari 2021.
 
Diketahui, Malaysia lewat Pharmaniaga sepakat untuk membeli secara curah vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Sinovac.
 
Menurut Menteri Sains, Teknologi, dan Inovasi Malaysia Khairy Jamaluddin, mereka membeli vaksin Sinovac secara curah karena biayanya yang lebih murah.

Baca Juga: Sebut Cara yang Dipakai Rezim Jokowi Tidak Sehat, Haris Azhar: Naudzubillah Kalau Sampai Tiga Kali

“Saya tegaskan bahwa harga vaksin ini lebih murah karena akan dikemas di sini dan bukan di China jika (dibotolkan) di China biayanya jauh lebih tinggi,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Bernama.
 
Dirinya menambahkan, proses pembotolan vaksin tersebut akan dilakukan di Malaysia dan akan diawasi langsung oleh Pharmaniaga.
 
"Pharmaniaga telah dipercayakan dengan tugas mengawasi proses pembotolan dan biayanya telah diserahkan kepada Komite Akun Publik (PAC) dan mereka telah menyetujui harga yang disebutkan," katanya.
 
Dia mengatakan Pharmaniaga ditugaskan untuk mengelola proses pembotolan karena perusahaan memiliki kapasitas untuk menerapkannya sesuai dengan pedoman yang ditetapkan.

Baca Juga: Ajak Masyarakat Tak Tolak Vaksinasi, Menag era SBY Beri Nasihat: Berpotensi Rugikan Diri Sendiri

Khairy Jamaluddin, bagaimana pun, menolak untuk mengungkapkan informasi rinci tentang pengadaan vaksin karena dia terikat oleh perjanjian non-disclosure dengan produsen vaksin.
 
Sementara itu, dirinya mengatakan pemerintah akan mengupayakan status halal untuk vaksin Sinovac sebelum didistribusikan.
 
Hal tersebut dilakukan agar vaksin Sinovac tersebut dapat digunakan dengan aman oleh umat Islam yang merupakan agama mayoritas di Malaysia.
 
“Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah memverifikasi status kehalalan vaksin ini dan kami akan melakukan hal yang sama dengan Jakim (Departemen Pembangunan Islam Malaysia). Kami akan memverifikasi bahwa vaksin ini aman untuk digunakan oleh umat Islam,” katanya.

Baca Juga: Kapten Vincent Raditya Beberkan Analisisnya Soal Jatuhnya Sriwijaya Air, Mungkinkah karena Sabotase?

Dalam keterangannya saat menghadiri upacara penandatanganan kesepakatan antara Pharmaniaga dan Sinovac tersebut, dirinya berharap vaksin tersebut dapat diedarkan ke seluruh Malaysia pada akhir Maret mendatang.
 
Menteri Kesehatan Datuk Seri Dr Adham Baba dan Menteri Senior Pertahanan Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob juga menyaksikan penandatanganan tersebut
 
Pada upacara penandatanganan, Pharmaniaga diwakili oleh direktur pelaksana grupnya Datuk Zulkarnain Md Eusope dan Sinovac Life Sciences Co Ltd oleh manajer umumnya Gao Qiang.
 
Selain Malaysia, Indonesia juga menjadi salah satu negara yang membeli vaksin Covid-19 yang dikembangkan Sinovac tersebut.

Baca Juga: Raup Untung Lebih Banyak, Lakukan 5 Langkah Mudah Ini untuk Hadirkan ShopeePay di Gerai Usaha

Indonesia telah memulai proses vaksinasi hari ini Rabu, 13 Januari 2021 yang ditandai dengan penyuntikkan terhadap Presiden Jokowi.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Bernama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x